www.gosiplove.com

Achmad Farhan Al B
Chapter #2

(02) Mawar Yang Terakhir

“MELLA!” teriak Safira bersamaan dengan Tika. Safira langsung meraih, dan memperbaiki ponselnya.

“Lo kenapa, Mel?” Kirana berbalik setelah mengetahui tiga temannya berhenti.

“Mella tertegun melihat gosip yang trending hari ini, masalahnya gosip itu mengaitkan pacar Mella juga,” jawab Safira setelah ponselnya berhasil hidup kembali.

“Benarkah? Dasar, di sabar – sabarin malah nambah ngelamak,” ketus Kirana memberikan penekanan pada logat jawanya.

“Bagaimana perasaan Wira jika membaca gosip yang trending itu?” Mella masih terpaku di tempat.

“Semoga aja dia ngerti kalau itu cuma gosip yang menyimpang realitanya, Mel,” jawab Tika menyakinkan Mella kalau Wira akan mengerti kondisi ini.

“Udah ayo, takutnya terlambat.” Safira mengajak untuk melanjutkan perjalanan ke kampus, dan tidak menghiraukan gosip itu.

...o...

Sudah Mella, dan teman – temannya duga. Saat kaki mereka telah memijak aspal kampus fakultas farmasi, telinga mereka melebar, dan mulai menangkap desas – desus tentang gosip yang trending hari ini. Apalagi untuk Mella yang harus menyiapkan mental lahir batin untuk menghadapi pedasnya cibiran mahasiswa di sekeliling kampus.

Hampir semua mahasiswa fakultas farmasi menyorot mereka berempat. Seakan mereka telah berbuat salah, seakan baju mereka aneh, seakan mereka selebriti kampus. Mungkin alasan ketiga ada benarnya, karena sebenarnya mahasiswa hanya menyorot Mella yang saat ini merupakan selebriti gosip yang trending. Mella tetap terus berjalan, telinganya berusaha untuk tidak menerima cibiran omong kosong itu, sedangkan Safira, dan Kirana mulai risih, apalagi Tika yang tangannya sudah gatal ingin menabok orang dengan cibiran omong kosongnya.

“Sabar Tika, sabar. Ada masanya kita menonjok para bibir yang udah nyinyir nggak jelas tentang Mella. Sabar,” bisik Kirana tepat di sebelah telinga kiri Tika. Sepertinya Kirana juga geram dengan cibiran omong kosong para mahasiswa itu.

“Iya benar, Kinar.” Sorot mata Tika meneliti wajah – wajah mahasiswa yang telah menyibir tentang gosip tidak benar itu persis seperti singa yang hendak menerkam mangsanya.

“Sabar Mella, sabar, kuatkan hati, dan mentalmu. Cibiran mereka tak layak masuk telinga. Terus berjalan, Terus berjalan, terus berjalan, terus berjalan, jalan, jalan,” batin Mella di benak hatinya.

Kini Mella, Tika, Kirana, dan Safira telah berada di depan kelas mereka yaitu kelas kimia analitik. Mereka berempat memilih jurusan yang sama di fakultas farmasi yakni jurusan drug development. Mereka menghela nafas lega, kini telinga mereka tak lagi menangkap cibiran omong kosong para mahasiswa itu. Kini Mella harus bersiap lagi, karena mahasiswa yang di dalam kelas pasti juga akan mencibirnya.

“Kalian masuk dulu, gue ada janji sama Wira,” ucap Mella kemudian melangkah menjauh dari kelas kimia analitik menuju suatu tempat yang sudah dia, dan Wira janjikan.

“Yaudah yuk guys masuk,” ajak Safira, lalu menapakkan kakinya masuk ke dalam kelas kimia analitik, untungnya dosen belum datang.

Setelah beberapa langkah kaki mereka melangkah dari serambi pintu, dan kini berjalan mencari tempat duduk, telinga Tika mendengar dengan jelas satu gosip tentang Mella yang sangat membuat emosi Tika memuncak. Bagaimana tidak marah? Mahasiswa itu berbicara seakan menambah buruk gosip yang trending itu.

Bbraakk!!

Telapak tangan Tika berhasil menghantam meja mahasiswa yang cibirannya membuat emosi Tika memuncak hingga ubun – ubun. Spontan seluruh mahasiswa yang berada di dalam kelas termasuk Safira, dan Kirana langsung menyorot Tika. Seketika kelas menjadi hening. Suasananya pun berubah seakan mengikuti amarah dari Tika.

“Bisa nggak sih bibir lo itu berhenti gosipin orang?!” Wajah Tika memerah, nafasnya memburu, adrenalinnya meningkat, dan emosinya telah mencapai ubun – ubun.

Mahasiswa itu tidak menanggapi, mungkin karena takut melihat Tika marah, dan langsung menjuruskan pandangannya pada sebuah buku di atas mejanya.

“Kalau nggak ada kerjaan itu! Bibirnya mending digunakan buat baca buku atau ngomongin hal yang berfaedah! Bukan malah gosip sana – sini yang lo aja nggak tahu kalau gosip itu bener apa nggak!!” Nafas Tika semakin memburu hingga membuat dadanya naik turun. Dia menghela nafas berusaha mengontrol emosinya.

Lihat selengkapnya