XOXO (Conspiracy & Song)

Tiwul
Chapter #13

ACT 2#12

Dalam perjalanan pulang tiba-tiba Nicole mendapatkan telpon dari Wulan, dia menyuruh Nicole untuk ke apartemen Shani untuk mengambilkan kartu NPWP Shani, karna Wulan akan mengurus pajak Shani tahun ini. Nicole meminta sopir taksi itu membawanya ke Apartemen Shani.

Nicole sedang dalam kamar apartemen Shani membuka dan menggeledah semua laci namun dia tidak kunjung mendapatkan NPWP Shani, dia mencari sampai laci dibawah TV, hanya ada satu ruangan yang belum ia cek yaitu studio mini Shani. Nicole dengan berat hati mengecek setiap laci disana, namun dia hanya menemukan coretan kertas berisi nada-nada dan lirik. Nicole menatap kertas itu, lalu melihat ke piano yang ada di pojok ruangan yang hampir berdebu.

Masa lalu saat kecil bersama Shani kembali terbayang, dan saat akan lagu dari kertas itu Nicole menarik napas panjang lalu menarikan jari-jarinya pada tuuts piano. Namun ada satu nada yang terasa sumbang, dan membuat Nicole melihat kembali kertas itu, memperhatikan dengan seksama. Nicole baru menyadari jika lirik dari nada yang sumbang itu adalah the key, Nicole menyadari jika itu adalah sandi pin dari deposit box Shani. Nicole bergegas keluar dari apartemen menuju bank dimana deposit Shani itu berada.

Nicole sekarang ada di depan sebuah loker deposit box yang ukuranya lumayan kecil untuk seorang Shani Carolyn, dia memasukan angka-angka dari lirik yang tadi dan dia terkejut melihat box itu terbuka, namun Nicole jauh lebih terkejut dengan isi dari box itu. Sebuah kotak berwarna merah berudu.

*****

Karena kejadian siang ini, Bagas akhirnya menyelidiki Galang. Dia teringat akan perkataan atasanya mengenai biasanya pelaku itu berasal dari orang yang terdekat dari korban, baik secara fisik atau emosional. Bagas mengecek semua background dari Galang, mulai dari masa sekolah, sampai permasalahan kriminal, namun dia sama sekali tidak menemukan apapun yang mencurigakan. Kemudian dia teringat akan ponsel Sri yang dia belum lihat laporanya. Bagas mencari-cari laporan tersebut, namun di mejanya laporan itu menghilang. Bagas menanyakan pada setiap orang yang ada disana, dia bahkan menanyakan kembali kepada tim Cyber apakah mereka sudah mengirimkan laporan itu atau belum. Bagas meminta laporan itu dicetak ulang tim cyber, untuk penyelidikan lanjutan.

Malam ini Bagas sedang menyelidiki orang yang pernah membuntutinya, wajah yang telah di scan dari salah satu aplikasi pelacakan identias, Bagas menemukan data KTP dan beberapa data akun sosial medianya, Bagas mengecek background orang itu dari sosial medianya satu per satu. Dalam akun sosial medianya Bagas mengetahui jika dia merupakan seorang yang cukup religus, terlihat dari dia akun facebook dan instagramnya yang mengikuti banyak akun suatu organisasi keagamaan. Namun Bagas menaruh curiga pada sebuah akun organisasi ke agamaan di aplikasi facebook, akun itu tidak memiliki satu postingan pun namun memiliki banyak pengikut.

Bagas membuka aplikasi facebook dan memasukan akun fake untuk mengikuti akun dari organisasi itu. Namun permintaanya mengikutinya sangat lama di accept. Dia kemudian mencari lagi nama organisasi itu di berbagai platform namun hasilnya nihil, organisasi itu hanya mempunyai satu akun di satu platform sosial media. Bagas merasa jangal dengan organisasi tersebut. Dia kembali ke layar aplikasi data masyarakat dia mencoba mencari tahu kegiatan orang bernama Nur itu di platform pembelanjaan online.

Bagas menemukan jika orang itu pernah membeli sebuah jaket dari aplikasi e-commerce, Bagas mengecek nama toko dan barang apa saja yang dijual disana. Dia melihat ada sebuah hoodie yang sama persis dengan hoodie yang beberapa hari lalu dia temukan di cctv milik David. Bagas berencana datang ke apartemen milik David untuk melihat keseluruhan rekaman CCTV yang di miliki David.

Bagas mengambil ponselnya untuk menghubungi Prof Jerome untuk menanyakan keberadaan dan keadaan David. Namun setelah beberapa kali di telpon, Prof Jerome tidak mengakat pangilanya, dan pada penelponan ke lima nomer Prof Jerome tidak dapat dihubungi. Tidak biasanya Prof Jerome seperti ini, dia masih ada di aplikasi pelacak dan memasukan nomer ponsel Prof Jerome, titik koordinasi melacak jika ponsel berada di sebuah rumah dikawasan Jakarta Selatan, Bagas segera mengemasi barang-barangnya dan menuju titik lokasi.

Beberapa puluh menit Bagas menelusuri jalanan Jakarta yang lumayan sengang karna malam hari. Udara Jakarta yang dingin membawa mobil Bagas melaju pada sebuah kawasan perumahan yang lumayan sepi. Bagas melihat ada sebuah mobil Honda Civic berwarna abu-abu milik Prof Jerome. Bagas turun dari mobil mendekati mobil tersebut. Bagas mengecek apakah ada orang dalam mobil itu, dia melihat ke dalam mobil dan tidak mendapati satu orangpun disana. Dia mencoba menelpon ponsel Prof Jerome namun tetap tidak aktif. Bagas melihat sekeliling kawasan rumah dan melihat apakah ada CCTV di sekitar sana.

Karena kawasan itu adalah kawasan baru dan belum banyak CCTV, Bagas memutuskan untuk menelpon rekan kepolisianya untuk datang dan mengecek kondisi mobil. Bagas masih jalan menusuri TKP siapa tahu ada bukti yang bisa dia temukan.

Lima belas menit kemudian sebuah tim polisi datang menuju TKP dan meminta Bagas menjelaskan kronologi kejadian penemuan mobil itu dan berkaitan dengan hilangnya Prof Jerome.

*****

Nicole masih bingung dengan isi kotak merah berudu itu, dia mengira isinya adalah emas atau perhiasan, namun saat kini ia membuka kotak itu isinya hanyalah flasdisk dan beberapa memori card, Nicole memasukan salah satu memori card itu pada handponenya, saat dia melihat isi gallery ponselnya terdapat beberapa foto orang-orang berlumuran darah dan penuh luka. Sontak Nicole kaget dengan semua isi foto-foto itu. Nicole yang penasaran memindahkan setiap data yang ada pada memori card ke dalam laptop dan hard disknya.

 

Lihat selengkapnya