XOXO (Conspiracy & Song)

Tiwul
Chapter #19

Act 2#18

Mobil Marlo menyusuri jalanan malam Jakarta, dengan Nicole yang masih memikirkan apa yang sekiranya terjadi pada Shani. Kenapa dokter dirumah sakit tidak bilang jika ada heroin di tubuh Shani, benar sudah hilang atau dokter itu sama saja dengan dokter Amran. Dengan adanya informasi ini Nicole seperti mendapat titik terang dari kasus Shani, selain itu dia juga lebih mengerti latar belakang dari Marlo. Saat ini Nicole menjadi iba pada Marlo, hidup dan latar belakang keluarganya ternyata lebih berat dari Nicole.

“Nic, gue sebenernya udah mau jujur sama lue lama. Tapi gue gak berani, gue takut lue gak anggep gue temen lagi”

“Lo gue mau temenan sama lue bukan karna latar belakang lue siapa, tapi gue mau temenan sama lue karna lue layak jadi temen gue. Gue gak perduli sekalipun lue anaknya Pablo Escobar, dimata gue Marlo tetep Marlo”

“Gue seneng lue bisa terima latar belakang gue”

“Jangan bilang ini alesanya kenapa lue gak pernah deketin cewek selama ini?”

“Itu juga jadi pertimbangan gue Nic, ketika dia tahu gue anaknya Mafia dan anak angkatnya Ayah bakal kayak gimana. Gue yakin sih orang tua mereka bakal gak setuju sama hubungan itu”

“Ya lue jebak aja jadi sekertaris lue terus lue nikahin”

“Ini bukan dunia novel Niki”

Mereka tertawa kecil sepanjang jalan, sampai Nicole melihat gerobak nasi goreng, perut Nicole berbunyi ingin diisi makanan. Marlo meminggirkan mobil dekat nasi goreng mereka memesan namun dimakan dalam mobil Marlo.

“Lue gak kenyang makan Mcd?” tanya Nicole.

“I’m Indonesian, belum makan kalo gak makan nasi”

“Eh Lo, gue penasaran deh lue udah tahu dari lama kalo bokap lue bukan Pak Hendrawan?”

“Gue tahu waktu SMP, jadi Ayah ngajakin kita liburan ke Hongkong, terus disitu deh gue ketemu sama Dad, dan dia bilang yang sebenernya. Gue sempet ancur waktu itu, untung ada ibu yang selalu angap gue anaknya sendiri. Dan saat ibu meninggal gue terpukul banget sih”

Mulai malam ini Nicole memutuskan untuk tingal di luar, Nicole memutuskan untuk meningalkan mobil Shani di apartemen Marlo,sementara untuk kendaraan Nicole memutuskan untuk menyewa sepeda motor pada temannya yang dia kenal saat menjadi reporter dulu, kemudian pergi ke sasana tempat dia biasa berlatih dulu. Nicole sudah kenal dekat dengan pemilik sasana, mereka bahkan sudah bersahabat sejak Nicole mengikuti taekwondo saat SMA dulu.

Malam itu Nicole melatih dirinya dengan samsak, beberapa tinjuan mengenai samsak dengan keras, Nicole sadar betul menjalankan rencanaya itu akan sangat berbahaya baginya, maka dari itu dia tidak akan datang sendiri tanpa persiapan. Saat sedang berlatih, seorang laki-laki datang mendekatinya. Nicole tidak mengenal siapa laki-laki itu, jadi Nicole mengabaikan candaan darinya. Tiba-tiba saja lenganya di colek, Nicole kini menjadi fokus ke laki-laki itu. Dia mulai kurang ajar lagi dengan Nicole. Dengan gerakan cepat Nicole menarik handuk pada leher laki-laki itu lalu mengikatnya pada tangan laki-laki itu. Dia juga mendang selangkangan dari laki-laki itu sampai jatuh berlutut. Nicole menendang hidung laki-laki itu dengan dengkulnya sampai berdarah dan dia merasa kesakitan.

Lihat selengkapnya