Nicole, Bagas, dan Marlo sudah berada di dalam rumah lama Bagas. Mereka membahas bagaimana cara menangkap David dan menyerahkanya ke polisi. Satu-satunya tempat yang belum mereka cari tahu adalah pabrik itu. Marlo menggunakan ke ahlianya menemukan siapa perusahaan di balik pabrik itu.
“Guys ini Bloody, perusahaan start up yang sahamnya di pegang oleh keluarga putra. Perusahaan ini perusahaan teknologi yang tujuanya buat orang-orang investasi” jelas Marlo.
“Maksudanya penyedian layanan penjualan reksadana gitu?” tanya Nicole
“Yup bener banget, tapi disini ada kejanggalan dibagianan treding sahamanya, kayak chartnya tuh di bikin sendiri gitu”
“Ini perusahaan bukanya udah IPO ya?” tanya Bagas.
“Udah belum di publish aja sama mereka”
“Lue ada foto CEO-nya gak?”
“Ini profile perusahaanya”
Nicole memperhatikan dengan seksama wajah CEO Bloody itu, Nicole mengingatkan Marlo seorang laki-laki yang mencoba melecehkanya saat dia berada di apartement Shani, kecurigaan sekarang mengarah ke Galang, karna dia adalah salah satu orang yang dekat dengan Shani secara fisik maupun emosional. Marlo mengecek nama dari orang-orang yang kemarin Juan kirimkan, ternyata benar orang itu menjadi salah satu pelanggan David.
“Namanya Leo Pradipta Putra. Dia jadi komisaris di SCP gantiin bokapnya yang meninggal 3 tahun lalu”
“Gue bakal pancing dia untuk ngaku” kata Wulan
“Caranya?” tanya Nicole
“Godain dia, biasanya spesies kayak dia suka main cewe. Dan gue yakin dia bakal kena di perangkap gue”
“Oke gue setuju”
“Oke gue bakal cek background dari dia dulu” kata Bagas.
“Background? Udah gue cetak” kata Marlo dengan santai.
“Anjing temen gue gercep banget soal giniain” puji Nicole.
Mereka memperlajari background serta kebiasaan dari Leo. Dari sosial media Leo adalah tipe orang yang narsis, dan memamerkan hartanya. Dari data yang Marlo cetak Leo memiliki hobi pada bidang olahraga renang, selain karna dia pernah menjadi atlit renang sewaktu sekolah, dia juga mengikuti olahraga renang untuk melihat tubuh wanita-wanita.
Rencana pertama mereka adalah menjadikan Leo informan dan pintu gerbang menungkap apa di balik pabrik itu. Leo akhir-akhir ini dekat dengan Galang, entah apa alasanya karna Leo sendiri tidak terlalu suka dengan Galang dan dia selalu mengejek Galang sebagai gay. Kemarin saat di ruangan sidang dan café mereka duduk berdekatan, namun Galang tidak mengaku jika ada Leo bersamanya.
*****
Malam ini Nicole dan Wulan bersiap untuk pergi ke tempat yang berbeda. Nicole akan pergi ke restaurant tempat dia bertemu dengan Galang, sedangkan Wulan akan pergi ke club mencoba mendekati Leo. Saat akan berangkat Bagas dan Marlo berebut untuk mengantar Nicole. Mereka berebut seperti anak kecil.