Yakuza van Java S.2 : Case Files

A.M.E chan
Chapter #7

CASE 3 : THE IMPOSSIBLE PROMISE (Pertengahan)

Episode Sebelumnya : Geng Yakuza van Java kali ini menerima permintaan dari Dion--sang ketua OSIS untuk mencari keberadaan Ayumi kekasihnya. Awalnya, Revan sang ketua geng berniat menolak kasus Dion karena merasa masalah Dion sepele dan bisa diselesaikan sendiri. Namun, saat Dion cerita bahwa Ayumi tiba-tiba hilang kontak dan sudah tidak bisa dihubungi lagi, Revan langsung menerima kasus Dion. Diluar dugaan, ternyata kasus yang dibawa Dion lebih rumit dari dugaan geng Yakuza van Java setelah membaca dua chat Whatsapp Ayumi dan Dion tentang lokasi sekolah dan rumah Ayumi yang....penuh teka-teki! Bisakah geng Yakuza van Java menemukannya?

******

“Revan, lo nggak makan?” Shizuka mulai khawatir melihat Revan yang daritadi sama sekali tidak menyentuh makanan. Matanya terus saja menatap notes.

“Nggak, lo makan aja duluan.” Kata Revan singkat tanpa melihat ke arah Shizuka. Yukio jadi punya niat iseng untuk mengerjai Revan yang di matanya sok serius itu. Ia ambil dua potong roti Baguette lalu mengendap-endap supaya Mira dan Rita tidak menggagalkan keisengannya. Blep! Tiba-tiba, Yukio memasukkan semua roti itu ke mulut Revan yang kebetulan sedang terbuka sedikit saking seriusnya berpikir. Bikin Revan terkaget-kaget dan langsung berdiri saat sadar mulutnya sudah penuh dengan roti Baguette. Rido dan Yukio tertawa lebar sangat puas dengan reaksi Revan. Mira dan Rita buru-buru menghampiri Revan. Shizuka yang berada di sampingnya pun langsung beraksi memberikan segelas air putih. Revan menerimanya dan buru-buru meminumnya sampai habis.

“HAHAHAHHA....DO! liat nggak tadi? Hahahahha.... kayak topeng monyet! Hahahha...”

Rido mengangguk-angguk sambil masih tertawa. “Iya, Ki! Sumpah! Lo jago banget ngisengin orang!”

BRAAAK! Revan menggebrak meja dengan nafas memburu karena makanan yang tiba-tiba masuk ke dalam mulutnya tadi. Rido dan Yukio jadi berhenti tertawa, kemudian wajahnya kompak menoleh ke arah Revan yang mukanya sudah seperti tomat rebus di mata mereka. Mungkin saking kesal dan ketakutan mengira bakal mati tersedak roti Baguette.

“Lo bisa nggak sih nggak gangguin gue?”

“Woy, santai bro. Gue tuh cuman khawatir sama elo. Masa lo nggak makan mikirin kasus. Malah ya harusnya lo say thanks sama gue.”

“YUKIO!” Mira langsung menjewer teman bodohnya itu. Dasar raja tega! Biang onar! Tukang usil! Apa dia tidak merasa bersalah sudah membuat Revan hampir tewas?!

“Maaf, ya Revan. Dia emang suka gitu. Isengnya kebangetan tapi gue yakin maksud dia tadi baik, kok. Dia ini sebenarnya care sama lo.” Mira cepat-cepat memintakan maaf untuk Yukio, bikin si cowok usil itu melotot ke arah Mira yang seenaknya saja berkata atas nama dirinya. Tapi mata melotot Mira yang jauh lebih seram, bikin Yukio diam dan menunduk. Sukses! Revan mengangguk lalu duduk kembali dengan tenang, walau dalam hatinya sudah ambil napas buang napas untuk mengusir kekesalannya.

“YUKIO! AYAMAREEE[1]!” Seru Shizuka dengan sorot mata yang tak kalah seramnya dengan Mira. Tapi respon Yukio cuma memeletkan lidah sambil menarik ujung mata kanannya. Huh! Bikin Shizuka jadi ikutan sebal dengan tingkah Yukio yang super duper kekanakan!

“Rita! Jangan main hp terus dong, bantu mikir!” Saking kesalnya, Shizuka jadi marah-marah ke Rita juga. Bikin cewek itu langsung memasukkan hp nya ke dalam tas.

“Shi...Shizuka kenapa, sih? Aku juga sambil hapean ikutan mikir, kok.” Nada bicara Rita bergetar-getar. Sorot matanya ketakutan memandang Shizuka yang tiba-tiba marah bagai ratu setan.

“Ayam di atas atap ini maksudnya apa, sih? Emang ada ya yang pelihara ayam di atap?” Revan langsung kembali ke topik kasus. Iyalah, dia kan sadar tujuannya kesini tuh untuk membantu menyelesaikan kasus, bukan meladeni keusilan Yukio.

“Kalo itu sih gue tau, Van. Itu lho petunjuk arah mata angin yang bentuknya ayam. Pernah liat, nggak?”

Oh! Berkat penjelasan Shizuka, Revan langsung sadar maksud ayam di atas atap itu, lalu buru-buru mencatatnya di notes.

“Van.”

Revan tidak mau menggubris panggilan Yukio dan sibuk memikirkan petunjuk lain. Revan masih kesal sih dengan keusilan Yukio tadi yang menurutnya keterlaluan banget.

“Van!REVAN!REVAN!REVAN!”

“BERISIIIIIKK!” Revan sampai melempar roti Baguette ke arah Yukio saking kesalnya. Ajaibnya, bukannya marah tuh anak malah mengambil roti yang tadi jatuh ke meja dan memakannya. Ih! Dasar gila makan!

“APAAN SIH?” Bentak Revan sengit.

Yukio menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menunjuk papan tulis di ujung pintu. Mata Revan terbelalak lalu melihat jam tangannya. Tepat pada saat itu, seorang pelayan datang menghampiri mereka dengan senyum pasaran ala SPG yang sudah sering mereka lihat di mall-mall.

“Maaf, dek kafe ini mau tutup.”

  *******

Sabtu 4 September 2021, Pukul 09.15

Geng Yakuza van Java merelakan waktu istirahatnya terenggut, demi berkumpul di atap sekolah untuk memikirkan dimana Ayumi sebenarnya? Petunjuknya hanya sekolah yang ada ayam-ayaman di atap, bangunan bergaya Belanda dan rumah Ayumi yang persis sebelah warung Padang. Pluk! Shizuka tiba-tiba menaruh semacam notes pink ke tangan Revan yang bikin dia agak bengong.

“Apa ini?”

Lihat selengkapnya