Rabu 29 September 2021, pukul 14.35
Suasana di atap sekolah sedang super berisik. Hari ini mereka berenam sedang belajar Fisika. Mending berisiknya karena diskusi bertukar pikiran, Kalau ini? Berisiknya didominasi pertengkaran Yukio-Mira yang sedang ribut soal rumus. Revan sampai harus menepuk menggelengkan kepalanya saking stresnya mengajari mereka semua. Tapi sepertinya Revan lebih tertarik melihat adu mulut Yukio-Mira deh. Soalnya,mereka masih saja adu mulut begitu!
“Yukio~! Rumusnya bukan kayak gini! Rumus difraksi tuh d sama dengan sin dibagi N!” Semprot Mira saat memeriksa hasil kerja Yukio di buku tulisnya.
“Sotoy, lo! Rumus difraksi tuh d sama dengan satu dibagi N. Tadi lo nggak dengerin Pak Yanto, ya?” Yukio yang merasa benar, jelas tidak mau kalah begitu saja dengan teriakan nenek lampirnya Mira.
“Enak aja! Gue dengerin tau pengayaan tadi! Lo yang salah! Rumusnya....”
“BERISIIIIIIIIIK!” suara Shizuka yang bagai petir di siang bolong, sukses bikin mereka semua menoleh bengong ke arah Shizuka yang sedang asyik membaca novel. Mira mengintip buku Shizuka yang ternyata tulisannya berbahasa Jepang! Hiii! Agak merinding juga melihat tulisan yang menurutnya bikin mata keriting itu. Kini, mata Mira kembali melirik tajam ke arah Yukio yang masih terlihat cengar-cengir dari balik buku catatannya. Saking kesalnya melihat tingkah Yukio, Mira sampai menarik rambutnya yang memang agak lebat.
“ADAAAW! Gue salah apa lagi, sih Raaa?!”
“Rumus lo salah!”
“Udah gue bilang kali ini gue serius! Rumus itu...”
“Yukio bener, kok.” Potong Revan yang akhirnya memutuskan untuk ‘mendamaikan’ Mira-Yukio. Tapi, Yukio agak sebal juga dibela oleh orang yang jelas-jelas menjadi saingan utamanya sebagai kandidat cowok paling populer se-SMA Widya Harapan. Tapi karena Mira menatap kagum ke arahnya, Yukio tidak jadi meluapkan amarahnya, dan mulai mengukir senyum ala devil nya.
“Makanya, kayak Rita tuh pinter. Nggak kayak lo pinternya cuman ngutuk orang aja. Untung gue doang yang dikutuk.”
CTIK! CTIK! Kata-kata usil Yukio, bikin urat kemarahan Mira sudah sampai level seratus tak sanggup ditahan. Rita lagi! Rita lagi!
“YUKIOOOOOOOO!” Mira menjulurkan tangannya hendak menarik rambut Yukio lagi. Tapi sayangnya, Mira harus menahan keinginannya untuk menjambak rambut Yukio, karena tiba-tiba ada seseorang yang membuka pintu. Seorang cewek super cantik berambut panjang lurus berponi dengan kulit putih bak susu cair! Cewek itu memakai seragam yang berbeda dengan mereka. Siapa ya?
“WOOOW! Barbie! Mirip Shizuka, ya!?” Rido dan Yukio reflek memuji cewek itu. Revan sih cuek saja beranjak dari duduknya yang kebetulan membelakangi cewek itu. Ia meraih tas ranselnya hendak mengambil notes cokelat dan pulpen. Sambil mengaduk isi tas, Revan melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul lima lebih sepuluh. Tumben masih ada orang di jam-jam segini. Begitulah batinnya.
PLATAAAK! Revan benar-benar tercengang sampai menjatuhkan pulpen dan notesnya saat melihat cewek yang sedang mematung agak jauh di seberangnya. Cewek itu tiba-tiba berlari ke arah Revan dan memeluknya.
“Revan! Tolongin aku! Tolongin adek aku Panji, Vaaan.”
Rido, Rita, Mira, Yukio terutama Shizuka sampai terkejut dan cuma bisa membulatkan mulut melongo melihat adegan romantis dadakan itu. NYUUT! Entah kenapa Shizuka kesal melihat Revan dipeluk cewek secantik itu. Tapi yang lebih bikin Shizuka terkejut, ternyata Revan seperti mengenal baik cewek itu! Siapa sih dia?! Kok Revan bisa care banget ke dia? Bukannya dia tipe cool gitu, yah ke cewek? Shizuka sampai-sampai menjatuhkan novel berbahasa Jepang yang tadi terus dibacanya. Saking tidak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.
“Ya, udah ya udah. Kita duduk disitu dulu, ya.” Revan merangkul cewek itu sambil berusaha menenangkan dia yang masih menangis sesenggukan. Revan menoleh ke arah mereka berlima dengan wajah cemberut. Bingung kenapa mereka mendadak bengong seperti orang bodoh begitu?
“Hei! Kalian ngapain, sih?! Ayo sini! Kasus nih kasus!”
Mendenger suara Revan yang agak tinggi, mereka langsung sadar dari dunia melongonya, lalu berjalan cepat menuju tempat Revan berada. Mereka duduk melingkar dengan posisi cewek cantik itu di tengah dan....Revan di sebelahnya! Huh! Bikin Shizuka makin panas! Apalagi saat melihat Revan menyapu air mata yang membasahi wajah cantik cewek itu dengan sapu tangannya. Uuuh, rasanya ingin gigit sapu tangan! Yukio dan Rido sih jangan ditanya, mereka senyum-senyum asyik melihat cewek bak manekin itu. Tapi, Yukio agak iri juga melihat Revan yang kelihatannya akrab banget dengannya.
“Van, lo kayak yang mesra banget gitu lah sama nih cewek. Emang dia siapa elo, Van? Pacar? Dia beda sekolah lagi sama kita.” Cerocos Rido dengan santainya.
Entah kenapa, hati Shizuka makin dan semakin panas melihat Revan malah berwajah merah seperti menahan malu, saat mendengar kata-kata sembarangannya Rido. Baru kali ini Shizuka, Rita dan Mira melihat Revan yang biasanya berwajah serius plus datar bagai robot uji coba, sekarang bagaikan remaja puber pada umumnya! Revan melirik ke arah cewek yang sudah lumayan agak tenang itu, seperti minta kesepakatan. Si cewek yang dilirik manggut-manggut seperti mengerti maksud Revan. Wah! Sampai pikiran mereka pun sudah bisa saling mengerti hanya lewat isyarat lirikan mata!
“Nggak pa-pa, Van. Cerita aja.” Kata cewek itu sambil tersenyum tipis. Revan memandang mereka semua terutama Shizuka yang daritadi kelihatan merengut. Entah mengapa, Revan merasa wajah kesalnya itu menunjukkan kalau ia sedang cemburu. Tapi, dia buru-buru menghapus khayalan liarnya soal Shizuka. Ah, mana mungkin. Ge-er gue doang kali, ya.
“Dia ini Susan. Lebih tepatnya Susany Charlotte. Dia....mantan gue.” Kata-kata Revan disambut anggukan dan senyuman indah Susan. GLEGAAAR! kata-kata mantap Revan tadi sukses bikin hati Shizuka bagai disambar petir mendengar cewek secantik itu ternyata mantan Revan. Shizuka melirik garang ke arah Susan yang sedang senyam-senyum dan terkadang bicara sesuatu pada Revan.
“Wah, kenapa kalian putus? Padahal cocok....”
Saat Rita bilang begitu, mendadak terasa seperti ada aura-aura seram yang sedang merasukinya sampai ia tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Jelas, Rita tidak berani menengok. Karena aura itu punya Shizuka! Hiii....Shizuka kenapa sih? Kok jadi bad mood kayak gitu? Serem banget lah!
“Padahal kalian cocok lho! Lo ganteng cewek lo cantik, kan sera....”
TEPAK! TEPOK! Yukio dan Shizuka entah kenapa jadi kompak memukul bahu Rido. Kalau Yukio sih sudah jelas karena tidak rela cewek itu mantan Revan. Jadinya, ia menatap judes ke arah Rido yang sedang kebingungan kenapa dirinya dipukul.