Yakuza van Java S.2 : Case Files

A.M.E chan
Chapter #21

CASE 6 : MR.KILLER (Pertengahan II)

Episode Sebelumnya : Dari penggeledehan seluruh siswa kelas dua yang dilakukan anggota geng Yakuza van Java setelah muncul korban penusukan selanjutnya dari Mr.Killer, Revan berhasil memperkecil ruang lingkup pelaku dari ciri fisik yang sempat dilihat Shelvia--korban pertama Mr.Killer. Revan hanya mengajak Shizuka untuk memotret para terduga pelaku secara diam-diam. Setelah berkunjung dari satu tempat ke tempat lain, akhirnya Revan berhasil memotret semua terduga pelaku.


Atap sekolah, pukul 14.22

Daritadi Mira menghentakkan kakinya sambil melipat tangan di depan dada. Wajahnya terlihat menekuk hebat sampai terkadang bolak-balik bagai setrika yang sedang dipakai. Rita pun beberapa kali gigit kuku sampai semua kuku di jarinya ludes dipotongi giginya. Yukio malah senyam-senyum asyik dengan androidnya bermain Mobile Legend. Ya, sejak Revan jarkom bakal bolos pengayaan bahasa Indonesia hari ini, hati Rita dan Mira gusar. Soalnya, mereka berdua murid baik-baik beda dengan Rido dan Yukio. Murid santai yang bahkan senang sekali diajak bolos oleh Revan. Sekarang, Revan menyuruh mereka menunggu sebentar di atap sekolah karena katanya ingin mencetak foto? Bukan sebentar dong kalau sudah lewat sejam!

“Uuh! Cuci cetak aja lamanyaaa kayak cuci baju!” Akhirnya, keluar juga deh kata-kata judes Mira.

“Mira! Lo bolak-balik kayak setrikaan gitu gue pusing tau liatnya.” Rido bicara santai sambil makan keripik kentang. Tapi balasannya....

“BODO!” sembur Mira jutek sambil melipat tangan.

“Eh, Nek. Shizuka aja santai nggak grasak-grusuk kayak lo. Santai aja sih. Baru juga bolos sehari doang, kan. Lagian lo kan nenek sihir, lo tinggal siHIIIIIR!” Yukio teriak-teriak dapat cubitan menyakitkan di pipi kanannya.

“Yaaah~ gagal....” wajah Yukio melengos menatap layar androidnya.

“Sukurin, lo! Karma ngejek gue. Hahahaha...” Mira tertawa lebar saking senangnya melihat wajah Yukio sudah seperti ikan kurang oksigen begitu. Rita yang sudah bosan gigit kuku, ganti suasana dengan menoleh ke arah Shizuka yang hari ini tenaaaang banget menatap awan. Cerdik juga si Revan menyuruh anggotanya menunggu di atap sekolah. Maksudnya biar Shizuka tidak marah-marah dengan menawarkan awan-awan cantik kesukaan Shizuka. Rita jadi senyam-senyum sendiri memuji kecerdikan ketua gengnya itu.

 Ceklek! Tiba-tiba, pintu atap sekolah terbuka. Mata Mira melotot nyalang melihat kedatangan Revan. Langsung saja deh sikat dengan jurus pidato nyelekit ala nenek sihirnya.

“REVAN! LAMA BANG..”

“Sori sori, ya! Kak Revan jangan dimarahin! Gue yang salah! Gue udah nyuruh kak Revan buat nungguin latihan cheer sampai selesai! Soalnya emang nggak bisa ditinggalin! Maaf, yaa!” Shelvia tahu-tahu muncul di hadapan Mira sambil menempelkan kedua telapak tangannya di depan muka. Mira cuma bisa manggut-manggut bengong, membiarkan Revan melewatinya begitu saja. Kesal juga sih kesempatan memarahi cowok dingin plus datar itu, jadi hilang gara-gara repetan cepat permohonan maaf dari Shelvia. Ah, sudahlah! Lagian, Revan juga udah mulai beraksi jejerin foto-foto hasil jepretannya, nih. Begitulah batin Mira.

“Gimana? Ada yang lo tau nggak dari enam foto ini?” Mata Revan melirik datar ke arah Shelvia.

“Hmmm...” Shelvia mengelus-elus dagunya sambil menatap tajam gambar enam orang yang ada di foto itu.

“Gue nggak tau, Van. Yang gue liat tuh cuman tangannya terus abis itu gue langsung pingsan. Ah!” Tiba-tiba mata Shelvia membulat lalu mengambil foto seorang cowok yang terletak di paling ujung.

“Kenapa Vi chan?! Dia ya pelakunya?!” Nada bicara Yukio semangat empat lima! Sambil meninju-ninju telapak tangan pula! Shelvia menggeleng sambil tertawa kecil.

“Bukan. Gue jadi inget aja kejadian itu.”

“Kejadian itu?”

“Iya, kak Rita. Kejadian sebulan yang lalu. Lebih tepatnya seminggu sebelum gue nerima surat itu.” Shelvia masih tertawa entah apa sebabnya. Bikin Revan dan yang lain cuma meringis keki melihat Shelvia. Dia tidak mendadak gila, kan?

“Emang gimana ceritanya?” Rido penasaran juga.

Lihat selengkapnya