Cerita Sebelumnya : Setelah Yukio dikalahkan Rey, Rido langsung maju ke arena pertarungan dan berhadapan dengan Reza yang memiliki badan lebih besar dari dirinya. Reza meremehkan Rido dengan berkata bahwa ia sanggup mengalahkan Rido dalam tiga menit. Namun diluar dugaan, Rido mengangkat telunjuk ya ke atas, kemudian menurunkannya hingga ke depan wajahnya. Rido berkata sanggup mengalahkan Reza dalam satu menit yang sontak bikin kubu Revan cs dan Cynthia cs tercengang.
BAK! BUUG! DHIEESH! Baku hantam dan hajar menghajar dengan teknik yang lumayan bagus sedang dimulai. Dalam hati, Rido kagum juga dengan Reza yang sangat powerfull sanggup mengimbangi teknik bela dirinya selain Yukio dan Shizuka. BRUUK! Reza jatuh tersungkur duluan saat tendangan Rido kuat banget mengenai perutnya. Walau sudah ditahan dengan kedua tangan kekarnya, tapi tetap saja mampu membuat dirinya terpental!
“WOOOY! DASAR BODOH! BADAN GEDE DOANG! ABISIN TUH GORILAAA!”
Dalam hati, Rido sudah kesal sekali diteriaki ‘gorila gorila’ oleh cewek kribo alias sang ketua geng SP itu. Masalahnya, dia teriak-teriak memerintah temannya sendiri seenak jidat, eeh diledek pula! Hebat! Jagoan! Sabar banget! Rido melihat Reza langsung bangkit setelah diteriaki Cynthia, kemudian berlari kesetanan sambil mengarahkan tinjunya. Bukannya siap menghindar atau siap dengan kuda-kuda Karatenya, eeh Rido malah diam menutup mata. Set! Dengan cekatan dan secepat kilat, tangan Rido langsung meraih lengan Reza, memelintir tangannya ke belakang dan memukul tengkuk tuh cowok dengan sikutnya sampai ia jatuh pingsan. Sukses besar bikin Cynthia, Zahra dan Naomi kompak mangap terkejut. Revan sampai melihat jam tangannya, wow! Tepat satu menit!“
WOY! BANGUN, ZA! BANGUUUUN!”
“Percuma aja lo teriak. Sampe lo mendadak bisu karena keabisan suara juga, dia nggak bakalan sadar. Dia udah gue bikin pingsan. Nah, ayo dong umumin pemenangnya.”
Perkataan tegas Rido tadi, mendadak bikin wajah Cynthia bersemu merah. Eh? Lho? Lho? Kok tadi dia terlihat seperti pangeran gitu ya? Ah! nggak! Nggak! Cynthia geleng-geleng kepala berusaha menghapus pikiran liarnya.
“Ya! PEMENANGNYA...Rido.” Cynthia sengaja mengecilkan nama ‘Rido’. Soalnya, skornya jadi dua- satu, untuk geng Yakuza van Java! Tapi Rido cuek saja berjalan santai menghampiri teman-temannya. Matanya menatap Rita yang daritadi pasang senyum manis.
“Kamu hebat.” Rita mengacungkan ibu jari kecilnya. Rido jadi ikutan tersenyum melihat senyum Rita, lalu mengacungkan jempolnya juga. Mata Mira, Rita dan Rido kini tertuju ke arah Revan yang sedang berjalan pelan menuju lapangan. Cynthia langsung sumringah kalang kabut bagai cacing kepanasan, saat melihat Revan. Sampai Naomi—cewek berambut cepak di sebelahnya, harus jadi korban karena badannya diguncang kuat oleh Cynthia. Saat itu juga, muncul cowok kurus tinggi dengan wajah sendu. Bikin Revan merasa heran sama tuh cowok. Kenapa raut mukanya sedih gitu sih? Ah! Nggak! Revan tidak mau terjebak seperti Yukio. Tenang, Vaan! Konsentrasi!
“YA! PERTANDINGAN KEEMPAT KEVIN VS LEE MIN...eh! salah! REVAN! DIMULAAAAI!” nada bicara Cynthia kali ini centil sok manis. Huh! Bikin Zahra dan Naomi jadi melirik judes ke arahnya. Dasar cewek mata keranjang! Cowok ganteng aja lo doyan!
Revan vs Kevin
Revan benar-benar tak menyangka melihat cowok itu sudah banyak luka di wajah ketimbang dirinya. Padahal sebelumnya, Revan sudah yakin kalau cowok yang jadi lawannya ini pasti kuat banget. Soalnya tadi sebelum mulai, Kevin sempat bilang untuk meninjunya di bagian tubuh mana saja. Dan saat Revan meninju perutnya, jangankan mengaduh kesakitan, bergerak saja tidak lho! Tidak habis pikir! Ini diluar nalar! Mata Revan sudah setajam silet menatap Kevin. Mungkin saja ada trik tameng tersembunyi atau punya ilmu kanuragan mungkin. Tapi....nggak ada tameng apa-apa, bersih! Revan juga tahu kalau Kevin tuh remaja mesjid yang pendiam. Mana mungkin punya ilmu kanuragan? Aah! Pusing! Konsentrasi, Van! Konsentrasi! BUAG! Tuh kan gara-gara kebanyakan mikir, Revan malah jadi kena tendangannya Kevin sampai ia jatuh tersungkur.
“BAGUS! KEVIN!” lho? ternyata Reza udah sadar, toh? Cepet juga! Bikin teman-temannya yang lain pun menoleh karet ke arahnya.
Revan lagi-lagi dibikin terkejut dengan ekspresi Kevin yang bukannya senang tapi malah cemas. Revan berusaha tenang, tidak mau tertipu seperti Yukio. Ia bangkit berdiri dan melancarkan bantingan Judonya. BRUK! Lho? Kok tuh orang diam saja tak bergerak setelah dibanting? Tidak cuma Revan, teman-teman Cynthia juga terkejut menontonnya. Masalahnya, geng Cynthia tuh tahu banget kalau Kevin atlet Taekwondo terbaik di sekolah. Tapi kenapa daritadi ia kalah melulu melawan Revan? Revan juga tak menyangka kalau bantingannya tadi bikin Kevin pingsan. Lho? Mata Kevin kenapa tuh kedip-kedip? Hmm....ada sesuatu nih.
“PEMENANGNYA...LEE MIN HOO! Eh, salah lagi! Duuuh! REVAAAAN!”
Revan sama sekali tidak menggubris teriakan centil Cynthia yang mengumumkan kemenangannya. Matanya menatap tajam Kevin yang masih saja telentang tak bergerak. Pose orang pingsan banget!
“Udah, lo nggak usah pura-pura deh.”
“Lo udah tau, ya.” Kevin bisik-bisik tapi suaranya masih bisa didengar Revan.
“Gue yakin lo bukan orang yang gampang dikalahin gitu aja.”
“Gue cuman nggak mau ngalahin elo. Justru gue pengen grup gue kalah. Gue yakin cuman kalian yang bisa ngembaliin kita. Tolong kami, ya Revan.” Kevin bangkit lalu berjalan menghampiri grupnya dengan langkah (pura-pura) sempoyongan. Revan tersenyum tipis. Baru sadar maksud tatapan Kevin dan cara bertarungnya tadi. Saat Revan berjalan menghampiri grupnya, ia agak heran tiba-tiba saja ada Shizuka yang sedang melambaikan tangan dengan senyum manisnya. Dengan gaya cool dan kerennya, Revan mengacungkan dua jarinya rendah. Yosh! Skor 3-1 untuk Yakuza van Java! Kevin sudah berkata begitu, artinya geng motor yang sudah bikin polisi geleng-geleng kepala ini, harus ditumpas!