Yakuza van Java S.2 : Case Files

A.M.E chan
Chapter #37

CASE 10 : UNLOCKED FORBIDDEN MEMORY

Selasa, 7 Desember 2021 pukul 13.10 (setelah UAS terakhir)

 Shizuka memandang awan yang menumpuk di langit biru cerah sambil merentangkan tangannya ke atas saking capeknya. Wajar sih, UAS terakhir—Kesenian tadi sukses besar bikin hati dan otaknya jungkir balik. Lho kok hati juga ikutan jungkir balik? Jadi tuh Shizuka hampiiiir saja ketahuan sama Pak Dedi yang sedang menjadi pengawas saat itu. Untung saja adik kelas yang duduk di sebelahnya berani menyikut lengannya. Kalau tidak? Waduh! Kaki bisa gempor dihukum berdiri hormat bendera berjam-jam! Fiuuh! Tapi syukurlah! Semuanya sudah berlalu dengan selamat!

Yukio senyam-senyum mengeluarkan androidnya dari dalam tas. Tahu-tahu saja tuh anak sudah dalam mode serius bermain game Naruto, yang sudah sampai level terakhir. Kali ini Mira cuek sabodo amat dengan Yukio. Ujian sudah selesai, apapun boleh dilakukan. Begitulah pikir Mira. Duh! semua sahabatnya sedang punya kesibukan masing-masing, cuma Rita nih yang bengong. Hapenya sedang libur alias sedang tidak ada kuota internet. Hmm...enaknya ngapain yaa? Ah! Mata Rita berbinar-binar melihat Revan yang sedang asyik melukis. Langsung saja deh mendekat ke Revan, tapi sayangnya.......

“Jangan. Masih rahasia. Sori, yaa.” Revan buru-buru merangkul kanvasnya. Yaah, kecewa deh tidak bisa melihat lukisannya. Rido? Ah! Tuh anak sedang ketawa-tiwi sendiri sambil baca komik Doraemon punya Yukio. Rita kan tidak suka komik. Akhirnya Rita memutuskan ikut nimbrung Mira mengintip majalah remaja paling hits edisi terbaru.

Suasana sedang hening-heningnya, sedang sepi-sunyi-nan sepoi-sepoi, eeh tiba-tiba saja terdengar suara nyanyian cempreng yang memecah keheningan. Semua mata jadi tertuju ke arah Shizuka. Hah? Shizuka terkaget-kaget sampai gelagapan mencari-cari hp nya. Siapa sih? Mata Shizuka membulat bingung melihat rentetan nomer tak dikenal di layar hapenya. Duh! Malesin banget buat diangkat!

“Angkat dong, Shi.” Rido greget melihat Shizuka malah diam memandangi hapenya. Shizuka cemberut. Siapa sih orang kurang ajar yang berani-beraninya mengganggu kesenangannya melihat awan?

“Halo! Ini sia...”

“Halo, boneka cantik.”

DEG! Seketika itu, wajahnya yang tadi cemberut berubah tegang. Matanya melotot kosong entah menatap apa. Tangan kanannya jadi gemetar memegang hp. Mulutnya kelu serasa tidak sanggup berkata-kata. Revan yang sambil melukis juga merangkap curi-curi pandang ke Shizuka, kaget banget melihat ekspresi Shizuka yang mendadak tegang. Langsung saja deh ia tinggalkan lukisannya dan tancap gas mendekat ke Shizuka.

“Shizuka? Lo kenapa?”

“Wow! Ada suara cowok! Ternyata lo udah punya pacar, ya? Hahaha...ada juga ya cowok yang suka sama lo.” cowok di seberang telepon Shizuka sedang tertawa-tawa serak.

“Izan....lo....Izan....”

Shizuka hanya bisa menyebut nama paling tabu dalam hidupnya itu. Itu pun dengan raut pucat pasi yang baru kali itu Revan lihat. Mata Revan pun sampai membulat mendengar nama yang disebut Shizuka. Revan jadi mengerti kenpa sambungan telepon ini mampu membuat cewek tak terkalahkan ini rapuh mendadak!

“Hahahha...lo masih inget, ya sama suara gue? Hmmm....bagus bagus. Gue cuman mau ngasih kabar baik aja sama lo. Gue udah bebas dari penjara. Inget, gue belum nyerah buat ngalahin lo! Denger-denger lo bikin geng, ya? Gue bakal culik salah satu dari temen lo itu. Tunggu aja ya.”

Shizuka benar-benar hanya bisa terdiam. Tidak bisa marah, tidak bisa membalas kasar kata-kata kurang ajar-seenak jidatnya, apalagi menjauhkan telepon dari telinganya. Hanya diam. Revan tidak tahan lagi! Langsung saja ia rebut hape Shizuka dengan mata melotot saking ingin meluapkan amarahnya pada tuh cowok sialan.

“BRENGSEK LO! HEH! NGAPAIN LO...”

Amukan Revan jadi terhenti karena sudah tak terdengar lagi suara di seberang telepon. Ia melihat layar hape Shizuka sudah kembali seperti semula—wallpaper gambar Teddy Bear kesukaannya. Bruk! Shizuka tiba-tiba saja jatuh terduduk lemas, membuat Yukio, Mira, Rita dan Rido terkejut, kemudian buru-buru menghampiri Shizuka.

“Shizuka! Lo kenapa?! Lo nggak pa-pa, kan?!”

Mira merepet saking cemasnya sambil membantu Shizuka berdiri. Tapi yang ditanya malah diam membeku. Matanya masih melotot ketakutan. Pikirannya tiba-tiba teringat kejadian saat dikhianati Nana—mantan sahabatnya dulu. Yukio sampai menutup mulutnya, baru kali ini melihat Shizuka sebegini takutnya. Serasa kiamat bakal muncul sebentar lagi!

“Van? Shizuka kenapa, sih?” Rita menoleh cemas ke arah Revan. Revan menghela napas dan saat hendak buka mulut ingin menjelaskan, Shizuka membuka pembicaraan. Itu pun seperti susah payah memaksa mulutnya untuk berbicara di tengah sindrom kecemasannya yang tengah kambuh.

“Izan....Izan....udah keluar dari penjara. Izan...”

Mata Yukio, Rido, Mira dan Rita terbelalak kaget mendengar nama yang disebut Shizuka. Ingatan mereka semua masih segar saat berusaha bertarung melawan Izan and the gank untuk menyuruh dia dan Nana minta maaf ke Shizuka, yang saat itu masih berkarakter dingin dan tertutup. Rido dan Yukio sudah mengepalkan tangannya kuat-kuat. Selain karena melihat sosok Shizuka yang sebegitu shoknya, mendengar nama Izan tuh rasanya ingin jotos mampus saja tuh orang! Wajar dong! Sudah mah bikin mental Shizuka berantakan, dia juga sudah membuat korban-korban lainnya menderita dengan sistem bullying nya!

Revan merangkul Shizuka yang masih shok, lalu memandunya untuk duduk lesehan. Kata orang tua, duduk itu bisa menenangkan pikiran. Makanya Revan mengajak cewek itu duduk. Tidak perlu disuruh lagi, mereka juga ikut ambil tempat untuk duduk. Mata duo Yukio-Rido dan Mira-Rita menatap tajam Shizuka dan Revan. Siap mendengarkan, siap cari jalan keluar.

Guys. Karena kondisi Shizuka lagi begini, jadi gue yang bakal gantiin dia cerita. Tadi tuh ada telepon dari Izan. Intinya sih dia bilang bakal nyulik salah satu dari kita. Jadi, gue mohon banget sama kalian. Mulai hari ini jangan ada yang sendirian. Mau itu pulang atau berangkat sekolah atau pergi kemana aja! Izan cowok bahaya. Kalian bisa liat sendiri kan Shizuka sampai begini.”

“KURANG AJAR! GUE BAKAL ABISIN TUH ORANG SAMPAI....”

Lihat selengkapnya