Anak-anak SMA Widya Harapan berhamburan keluar dari gedung sekolah. Ada yang sendirian, bertiga bahkan serombongan. Ada juga yang ketawa-tawa dan dengan wajah ceria pulang bersama temannya. Tapi, tidak untuk cewek berambut hitam kecoklatan bergelombang yang sedang menatap murid-murid SMA Widya Harapan dari atap sekolah. Ya, dialah Shizuka. Cewek itu selalu sendirian di atap sekolah sambil memandang langit biru yang membentang luas di depannya. Walaupun sekarang sudah kelas tiga SMA, masih teringat dengan jelas di otaknya peristiwa yang membuat dirinya jadi begini. Peristiwa tiga tahun lalu yang membuat senyum dan keceriaannya terenggut. Sekarang ini yang tersisa, cuma wajah datar, mata yang kosong dan perubahan sikap yang seperti remaja nakal pada umumnya. Seragam tidak rapi dan dasi yang tidak dibuat dasi menggantung di kerah kemeja, sudah menjadi ciri khas Shizuka. Matanya teruus saja menatap nanar langit biru di atasnya.
Ternyata gue bisa tahan juga. Udah tiga tahun gue sendirian tanpa teman apalagi sahabat. Menyenangkan juga. Gue nggak perlu mengkhawatirkan siapapun selain keluarga gue.
Fakta lainnya, sekarang ini di SMA dia sama sekali tidak punya teman. Karena wajah seram Shizuka, tidak ada satu orang pun yang berani mendekatinya, kecuali....
"Ya, ampun Shizuka! Ternyata lo disini!" Tiba-tiba seorang cowok tinggi atletis dan berkulit putih, membuka pintu atap sekolah. Tapi, Shizuka tetap pada sikapnya dan bahkan tidak menoleh sedikit pun ke arahnya. Sampai akhirnya, cowok bergaya alay itu menghampirinya.
"Hoy, Shizuka! Udah ditungguin tuh sama anak-anak. Kalo lo disini terus kapan latihan karatenya?"
DUAG! Shizuka meninju wajah cowok itu lalu berjalan meninggalkannya. SRET! Tapi tangan cowok itu langsung meraih tangan Shizuka. Berharap cewek itu tidak pergi meninggalkannya.
"Lo mau kemana? Kita harus latihan!"
Mata Shizuka yang kosong, kini menatap sinis cowok tersebut.
"Gue nggak mau." Katanya singkat sambil meronta melepaskan tangannya dan pergi. Cowok itu setengah berlari mengejar Shizuka dan sukses menghalangi jalannya.
"Sayangnya lo harus mau karena lo udah didaftarin sama gue."
BUGGG! Kali ini, kaki Shizuka tepat mengenai perut cowok itu yang bikin dia jatuh terduduk memegangi perutnya.
"Lo jangan coba-coba sok akrab sama gue, ya!" Seru Shizuka lalu berjalan melewatinya. Saat hendak turun tangga, ada lima orang cowok berseragam sama dengannya, sedang berdiri sombong dengan wajah menantang.