Yakuza van Java

A.M.E chan
Chapter #22

A Little Light Begin to Shine Your Full Darkness Heart #5

"HAHAHAHAHA! UDAH GUE BILANG, KAN?! KALIAN SEMUA NGGAK MUNGKIN BISA NGALAHIN GUE! SECARA, GUE PUNYA BANYAK KENALAN PREMAN KELAS ATAS!" Izan koar-koar puas.

"Sialaan!" Desis Rido sambil mengepalkan tangannya kuat.

"RIDO! REVAN! MIRA! RITA! INGET! INI DEMI SHIZUKA! POKOKNYA, KITA NGGAK BOLEH NYERAH! WALAUPUN KITA TERLUKA PARAH, KITA TETEP MAJU!" Yukio teriak-teriak yang maksudnya sih ngasih semangat ke teman-temannya.

"Hahahahaha....mau tetep maju dengan tampang udah babak belur gitu? Hahahahhaha....kalian makin lucu, tau!"

BRAK! Tiba-tiba, pintu pabrik yang tertutup dan dipasangi penghalang kayu, terbang sampai terlepas dari engselnya! Preman-preman yang tadi melangkah pelan hendak menghajar mereka berlima, jadi pada menoleh. Begitu juga dengan Revan dan yang lain. Mata Nana dan Izan juga tidak luput dari aksi heboh tadi. Angin yang cukup kencang saat itu, menghembuskan rambut panjang bergelombangnya ditambah lampu pabrik yang terang mulai menyinari wajahnya dengan jelas.

"SHIZUKA!" Yukio tidak menyangka dia bakalan datang. Shizuka yang bertopi hitam, berbaju hitam, dan sepatu kets hitam, melangkah masuk dengan mata menatap lurus ke depan.

"Hoo~ Shizuka Poinem. Akhirnya lo dateng juga. Untung mereka belum mampus walaupun udah lewat dari jam yang gue bilang di telepon."

Shizuka tetap diam dan terus melangkah. Matanya terus saja menatap Nana dan Izan yang berdiri jauh di depannya. Satu persatu, preman-preman yang tadinya memojokkan mereka berlima, jadi berbalik mendatangi Shizuka dengan beringas.

"SHIZUKA! AWAS!" Seru Mira dan Rita bersamaan. Dengan tenang dan tanpa menghentikan langkahnya, ia menghindar dari jotosan kedua preman tersebut. Saat kedua preman tersebut mengacungkan balok kayu, dengan mudahnya Shizuka menghancurkan balok kayu dan memukul jatuh kedua preman itu.

"BELAKANG!" Seru Revan. Tiba-tiba, Shizuka berbalik dan tanpa mengeluarkan tenaga yang berarti, ia menendang pelipis kedua preman tersebut dengan kaki kanannya yang bagaikan membelah udara, sampai mereka jatuh tersungkur.

"HYAAAAAAAAAA!" Melihat satu persatu rekan-rekan premannya dikalahkan Shizuka dengan mudahnya, persatuan berandal dan preman yang masih tersisa dan mengepung Revan dkk, jadi beralih menyerang Shizuka.

"KALIAN! HADAPI IZAN DAN NANA! BIAR GUE YANG NGADEPIN MEREKA!" Walau Shizuka sudah teriak-teriak begitu, mereka berlima masih diam terpaku. Diam melihat Shizuka yang dengan mudahnya menghajar preman-preman tersebut dengan gerakan indahnya, sampai tuh preman brengsek benar-benar tidak bisa berkutik lagi alias K.O! Hebat!

"AYO, GUYS!" Yukio yang sadar duluan dari kekaguman melihat aksi Shizuka, langsung berbalik dan berlari diikuti Revan, Rido, Rita dan Mira.

"AYO SINI MAJU SEMUA! BIAR CEWEK SEKALIPUN GUE NGGAK BAKAL KASIHAN!" Seru Izan sambil melangkah mendatangi Yukio dan yang lain.

"RITA! MIRA! KALIAN BAGIAN NANA!" Revan memberikan komando dan langsung direspon anggukan kuat mereka. Mereka berdua memisahkan diri dari Revan, Yukio, dan Rido yang mulai saling adu jotos dengan Izan.

"Nana! Aku nggak nyangka kamu berani nyakitin perasaan Shizuka. Padahal dia tuh tulus sahabatan sama kamu." Rita menatap Nana dengan wajah sedih. Beneran tidak menyangka seorang Nana di depannya ini, beneran Nana yang dikenalnya dulu. Penampilannya yang sekarang? bad girl banget!

"Hah! Lo pikir gue tulus gitu?! Semua orang juga tau kali waktu SMP, dia tuh nggak punya temen! Harusnya lo mikir dong, kalo gue cuman pura-pura doang!"

"Sialan! Rasain jurus bola basket melayang gue!" Mira langsung saja melempar bola basketnya ke arah muka Nana tapi....GREP! dengan mudahnya Nana menangkap bola itu! Waduh....gawat!

"Heh! Lo kan nggak ada hubungannya sama gue! Ngapain sih lo ikut campur?! Dasar cewek jelek!"

Huh! Tidak bisa dibiarkan nih cewek! Mira dan Rita yang sudah kelewat sebal dan kesal dengan Nana, langsung mendatanginya ingin menampar wajahnya yang sombong itu. GREP! Sayangnya Nana lebih dulu mencengkeram tangan Mira dan Rita, lalu dengan cepatnya dia memukul perut mereka berdua sampai jatuh.

Lihat selengkapnya