Yakuza van Java

A.M.E chan
Chapter #1

Prolog

Tokyo, Jepang

TAP! TAP! TAP! Di tengah gelapnya gang sempit dan malam yang mencekam, cewek berseragam sailor biru tua itu berlari sekuat tenaga. Sesekali, wajahnya yang ketakutan melihat ke belakang. Sekitar lima orang berteriak-teriak menyuruhnya berhenti. Sudah jelas, cewek itu tidak akan menuruti mereka. Karena mereka bukan orang yang dikenalnya.

Itsu made hashitterun da? Omae wa nigerarenai zo![1]Seru salah satu cowok dan diikuti tawa-tawa menakutkan cowok-cowok seumuran remaja tanggung lainnya. TAP! Langkah cewek itu tiba-tiba berhenti. Pelariannya terpaksa harus berakhir. Badannya tiba-tiba membentur sesuatu yang keras. Tembok. Cahaya lampu remang-remang yang menerangi tembok, seketika membuat wajah cewek itu semakin jelas. Shimatta! Ikidomari?![2] Mata cewek itu semakin menunjukkan ketakutan, saat melihat lima cowok itu telah tiba di depannya.

Kakatta zo! Saa, otonashiku issho ni ikou yo![3]salah seorang cowok berwajah seram dengan goresan luka di wajah, menjulurkan lidahnya sambil memainkan tangannya. Cewek itu semakin ketakutan, apalagi melihat wajah-wajah mereka yang terlihat bernafsu ingin melakukan sesuatu yang tentu saja buruk untuknya.

Iya, da. Onegai....[4]Air mata keluar dari mata indah cewek itu. Namun, mereka malah semakin mendekatinya dan seketika itu tangan-tangan mereka sudah menahan tubuhnya. Cewek itu benar-benar terkejut. Ia berusaha berteriak tapi tetap saja tidak ada yang akan menolongnya. Tempat itu sepi juga gelap. Kenapa? Kenapa harus gue? Kenapa harus gue yang mengalami ini? Kenapa gue nggak bisa melawan mereka? Gue....gue...nggak mau!

DUAAAG! Cewek itu memukul kepala si cowok botak dengan tas sekolah, saat cowok itu hampir menyentuh dadanya. Cowok itu langsung pingsan. Ia merasa senang karena ternyata usahanya berhasil. Namun sayangnya hal itu justru membuat mereka semakin beringas, sampai salah satu dari keempat cowok itu memukul perut si cewek dengan tangannya. Cewek itu langsung jatuh terduduk memegangi perutnya. Melihatnya mengaduh kesakitan, keempat cowok itu malah ketawa-tawa kegirangan. Dan saat itu juga, cowok yang dipukul gadis tadi sebentar saja sudah siuman. Wajah mereka seketika itu makin kelihatan senang.

Lihat selengkapnya