Karl membanting tasnya di atas meja kantor. Ia masih kesal dengan kejadian tadi pagi.
"Ada apa denganmu?" tanya Jay, rekan sekantornya yang entah sejak kapan berdiri di ambang pintu sambil menahan badannya pada salah satu tiang pintu dan melipat kedua tangannya di dada itu bertanya dengan nada penasaran.
"Ah, sejak kapan kau ada di sana?" tanya Karl dengan wajah tampak kaget tapi juga masih menyisakan amarah.
"Tentu saja sejak kau masuk ke ruang ini. Mood-mu hari ini tidak begitu bagus. Ada apa? Tentang istrimu kah?" Jay mengangkat kedua alisnya.
"Benar! Perempuan brengsek itu selalu saja menguji kesabaranku!" nada kesal masih terdengar jelas dari ucapan Karl. Ia mengepalkan tangannya.
"Well, aku bukannya ingin menabur garam di atas luka, tapi sebaiknya kau meningkatkan kesabaranmu. Semenjak kau menikah aku melihat kesabaranmu itu kian menipis. Kau tidak seperti dirimu. Brace yourself, Man!!!" Jay melangkah mendekati Karl dan kakinya menendang pelan bagian pintu sehingga menutup.
"Apa yang sebenarnya ingin kau bicarakan?" tanya Karl mengernyitkan alisnya.
"Ini!" ujar Jay sambil memutar sebuah audio di ponselnya. Jelas itu adalah hasil rekaman diam-diam. Mengingat beberapa suara latar belakangnya, jelas rekaman itu diambil di toilet dan di ruang merokok.
Rekaman itu menjelaskan bagaimana teman-teman Karl 'menikmati' Clara jauh sebelum pernikahan mereka. Dan itu membuat Karl semakin kesal.
"Fucking shit!" Karl melempar papan namanya yang tergeletak di atas meja.
"Sudah kubilang kontrol amarahmu, Karl! Yang seperti ini akan terus berdatangan. Kau harus bisa menghadapinya dengan bijak," ujar Jay mencoba menenangkan.
"Dengan bijak katamu! Bagaimana? Setiap kali aku melihat perempuan itu, rasanya aku ingin memakannya hidup-hidup," nada Karl jelas marah.
"Wow! Careful what you wish for! There is a huge difference between eating a girl alive and kill her, you know! You are not a rapist, Bro!!!" Jay menatap Karl.
"Katakan apa yang harus kulakukan! Aku benar-benar membencinya!!" Karl memukul meja.
"Kau merusak dirimu dengan melakukan itu. Kenapa kau tak bicara dnegannya dan bernegosiasi untuk bercerai," ujar Jay.
"Tidak ada negosiasi di antara kami. Selesai dengan pertandingan keluarga dan pertemuan dengan rekan kerja, aku akan menceraikannya. Aku bisa gila lama-lama jika dia terus berada di dekatku!" Karl menghela napas panjang, berusaha untuk menenangkan dirinya.
"Nah, tarik napas! Itu satu langkah yang bagus. Tapi, aku tak yakin dengan langkahmu membuangnya itu." Jay menatap Karl.
"Ah, kau lihat saja nanti! Aku benar-benar akan melakukannya." Karl terlihat sangat bertekad.
Sementara itu, di kamarnya, Clara tengah mengamati sesuatu di dalam laptopnya. Itu seperti sebuah permainan perang-perangan. Clara diam dan tersenyum. Tangannya membelai halus punggung Bando yang beristirahat di pangkuannya. Sementara itu, pikirannya melayang pada semua hal yang dikatakan Amanda kepada dirinya tentang pertandingan keluarga; bahwa setelah kehadiran Jocelyn, Casey, dan Nolland, keluarga Justice Brightman tidak pernah memenangkan pertandingan. Alasannya, sepupu dari Ian, Brad, dan Karl itu memang kuat dan terkenal sangat licik. Smantha kalah dalam pertandingan minum oleh Jocelyn. Sophia kalah dalam pertandingan memanah dan menembak oleh Casey.
Nah, ada yang berbeda dengan pertandingan keluarga sekarang. Dulu, pertandingannya dilakukan satu lawan satu dan setiap permainan dilakukan secara terpisah. Sekarang semua pertandingan dilakukan secara berkelompok dan semua pertandingan yang mengandalkan keterampilan menembak, memanah dan fisik itu disatukan dalam sebuah permainan yang benama Target. Pertandingan akan dilakukan dua kali. Grup perempuan lawan grup perempuan dan grup lelaki lawan grup lelaki. Akan tetapi, jika permainan target bisa dimenangkan oleh grup perempuan atau lelaki, tergantung siapa dulu yang akan bermain, dengan cara mengambil bendera di puncak gunung dan menghancurkan benteng lawan maka pertandingan dianggap selesai.
Selain itu, Clara mendengar bahwa Nolland sekarang tengah berpacaran dengan Anastacia adik tirinya dan akan melibatkan Anastacia dalam pertandingan ini. Itu artinya Clara akan menghadapi Anastacia. Tentu saja saat mendengar berita itu Clara awalnya dan sebenarnya agak terkejut. Seorang Brightman berkencan dengan sukarela dengan seorang Miller. Namun, saat Clara mempelajari siapa itu Nolland Brightman, Ia tak lagi merasa kaget dan bahkan sepertinya ia harus bersiap lebih keras untuk menghadapi para perempuan Brightman keponakan Justice sekaligus Anastacia.
"Kau tak akan bisa memenangkan pertandingan ini, Anastacia! Sekuat apa pun kau berusaha untuk membunuhku, kau tak akan bisa melakukannya. Ada yang harus kulakukan di dunia ini dan siapa pun tidak akan bisa menghalangiku." Clara berkata dengan dingin sambil menatap laptopnya.
"A miller is for a Miller!" sambung Clara sambil menyeringai. Tangannya masih mengelus punggung Bando. Namun, yang dielus agak bergidik dan ciut mengingat majikannya mengeluarkan aura dingin dan mematikan.
"Let's do it, Bando!Kau bersemangat, bukan!!!" ucap Clara sambil menciumi Bando. Bando menggonggong cukup keras dan bersemangat.
Sama halnya keluarga Norman Brightman, yang adalah kakak Justice Brightman membawa masuk Anastacia sebagai kru tambahan, Justice membawa Bando sebagai kru tambahan. Meskipun tidak masuk akal, Justice mengizinkan Clara melakukannya dan Norman sambil tertawa seolah mengejeknya menertawakannya juga mengiyakan.
Pertandingan dilakukan di sebuah hutan keluarga yang sudah dipasangi kamera di mana-mana dan juga berbagai jebakan yang tidak membahayakan. Ada polisi dan juga pihak medis yang berjaga di sana. Saat pertandingan dilakukan masing-masing pihak keluarga bisa memantau jalannya pertandingan dari monitor tetapi tidak bisa membantu para regu yang sedang bertanding di lapangan. Jika mereka melakukan itu, artinya mereka melakukan kecurangan dan mereka bisa didiskualifikasi.
Selain itu, para anggota yang bertanding diperbolehkan membawa senjata masing-masing tetapi tidak boleh membahayakan sampai mengambil nyawa seseorang. Jenis dan spesifikasi dari senjata sudah dijelaskan dalam sebuah prosedur jauh sebelum pertandingan berlangsung. Masing-masing regu boleh membawa jenis senjata rahasia tetapi tidak boleh mematikan.
Serunya lagi, dari masing-masing tim akan diatur bahwa seseorang akan dijadikan pengkhianat dan bonus nilai dari pertandingan itu adalah lahan besar hutan itu jika masing-masing pihak bisa menemukan siapa pengkhianat dalam tim mereka atau bahkan tim lawan.
***
Hari yang dinantikan pun tiba. Semua anggota keluarga berkumpul di sebuah lapangan untuk pembukaan. Anastacia ada di sana. Dia bahkan melambaikan tangannya kepada Clara seolah menantang dan siap berperang. Dari sikapnya, ia begitu mantap dan percaya diri bisa mengalahkan Clara.
"Sam," ucap Clara sebelum mereka berjalan memasuki hutan.
"Apa?" tanya Samantha.
"Ini!" ujar Clara sambil memberikan sebuah jam tangan.
"Apa ini?" tanya Samantha.