YANG BULAN SAKSIKAN

Raden Maesaroh
Chapter #18

Bab 18 Pertemuan dengan Teman Sejawat Karl

Sekarang sudah menjadi rahasia umum bahwa Anastcia bukanlah anak kandung dari Sergei Miller dan itu disusul dengan keputusan Nolland untuk berpisah dengan adik tiri Clara itu sehingga semuanya semakin jelas bahwa keluarga Norman Brightman hanya memanfaatkan perempuan itu untuk bisa mengimbangi Clara.

Setelah pertandingan keluarga, sikap Justice melunak. Setidaknya, ia tak lagi banyak memerintah ini dan itu kepada Clara. Ia lebih sering memperhatikan Clara dari kejauhan dan sering bertanya tentang Clara kepada Brad dan Karl arau bahkan Amanda.

Di satu sisi, kehidupan di kediaman Brightman berjalan lebih mulus semenjak Justice dan Amanda mulai melihat Clara dengan cara yang lebih baik, namun di sisi lain itu juga menimbulkan cemburu tersembunyi atau tidak terang-terangan dari seorang Sophia yang mulai merasa resah dengan keberadaan Clara.

Jika ayah dan ibu angkatnya saja yang terkenal sangat sulit menerima orang bisa dengan cepat terbuka menerima Clara dan terlebih lagi Ian si pangeran es itu bisa terus tersenyum lebar di sisi Clara, tidak akan perlu waktu lama untuk Karl mulai beralih darinya kepada Clara. Itulah yang sangat dia takutkan. Jika Karl mulai menyukai Clara, artinya dia akan benar-benar sendirian.

Mungkin itulah yang membuatnya nekat pada suatu malam ia pergi ke dapur dan membubuhi racun pada makanan yang menjadi menu makan malam Clara. Akibatnya, Clara menjadi sakit dan harus dilarikan ke rumah sakit. Ia terbaring di sana selama seminggu dan dokter sudah jelas menjelaskan penyebab dari sakitnya itu.

Semua anggota keluarga kaget, kecuali Ana, hans dan Lily, seorang pelayan di dapur yang menyaksikan Sophia memasukkan racun ke dalam makanan Clara. Mereka semua diam sampai akhirnya majikan mereka bangun dan sudah kembali ke kamarnya dari rumah sakit.

"Nyonya, Lily ingin berbicara tentang sesuatu," ujar Ana setelah dua minggu Clara terlihat lebih pulih.

"Ada apa, Lily?" tanya Clara. Ia kenal dengan pelayan itu sebab pelayan itu adalah salah satu pelayan yang dia ajari cara menulis, membaca, dan berhitung.

"Nyonya, aku tahu siapa yang meracuni Anda? Aku melihatnya ketika malam dia datang ke dapur dan melakukan pekerjaan kotor itu. Awalnya, aku pikir ia hanya memeriksa makanan saja, tapi saat Nyonya menjadi sakit dan aku menemukan buktinya aku menjadi paham yang dia lakukan kepada Nyonya," ujar Lily dengan suara yang pelan.

"Kau tahu siapa pelakunya?" tanya Clara menegaskan.

"Iya, Nyonya." Lily menganggukkan kepalanya dalam.

"Siapa saja yang sudah tahu tentang ini?" tanya Clara lagi sambil melihat Ana dan Hans yang juga ada di sana.

"Hanya kita, Nyonya," ujar Ana.

"Baiklah. Siapa pelakunya?" tanya Clara.

"Nona Sophia," ujar Lily.

"Apa kau bilang? Apa kau punya bukti?" tanya Clara. Wajahnya terlihat sangat kaget.

Bagaimana Sophia yang begitu lembut dan naif itu melakukan perbuatan kotor seperti itu. Clara tidak menyangkanya.

"Kenapa Sophia melakukan itu?" lirihnya.

"Untuk bukti, Hans yang menyimpannya, Nyonya," ujar Lily sambil melihat ke arah Hans.

"Hans, perlihatkan padaku apa yang kau punya," ujar Clara.

Hans menganggukkan kepalanya. Ia melangkah mendekati Clara kemudian menunjukkan sesuatu di Hpnya dan juga menunjukkan sebuah botol kecil sisa racun yang dibuang di halaman belakang. Dan itu ditemukan oleh Lily juga.

Clara diam memperhatikan video dan botol itu. Ia jelas tahu botol itu. Ayahnya pernah memberikan racun itu kepada Joseph sebagai sebuah bentuk ancaman agar ia mau menikahi Karl Brightman.

Lihat selengkapnya