Yang Dikejar, Lari

Diana Mahmudah
Chapter #19

Bab 18 Menyadari

Nando dan Vinka memutuskan keluar dari Sea World setelah tempat itu mulai ramai dikunjungi dan menjadi penuh. Selain karena tidak nyaman berada di tempat yang banyak orang dan sudah puas menikmati isi Sea World, mereka juga mulai kelaparan. Maklum sudah masuk jam makan siang. Akhirnya mereka pun memutuskan untuk mencari sesuap nasi sebelum melanjutkan dating yang hanya berlaku hari ini saja itu.

Ketika mobil menyusuri area Ancol untuk mencari tempat makan, Vinka berteriak meminta Nando menghentikan mobilnya ketika logo McDonald's tanpa sengaja tertangkap penglihatannya.

"Makan di McD aja, Nan," pekik Vinka.

"Ha? Beneran?" tanya Nando bingung.

"Iya! Biar cepet! Gue udah laper banget."

Dengan tak berdaya Nando pun memarkirkan mobil di area McDonald's. Wajahnya sedikit kecewa dan Vinka menyadari itu.

"Kenapa sih? Nggak suka McD?"

"Gue tuh pengennya ngajak lunch di resto."

"Ya kan ini juga resto."

"Ini fast food."

"Ya sama aja, kan?"

"Kenapa nggak sekalian kita makan di warteg pinggir jalan aja, Ka?"

Vinka tertawa kecil, perutnya serasa digelitiki karena tingkah Nando kini tak ubahnya anak kecil berusia lima tahun yang tengah merengek.

"Lo kenapa sih? Salah ya gue ngajak makan siang di McD?"

Nando menghela napasnya. "Ya nggak salah. Cuma gue tuh udah berekspektasi lunch date kita di resto semi-fancy­ lah minimal. Misalnya Bandar Djakarta gitu. Selayaknya orang-orang pacaran."

Detik itu juga Vinka terbahak.

"Di sini ajalah, udah. Lo nggak perlu berusaha lebih buat bikin gue terkesan dengan ngajak lunch di resto mahal."

"Ya kan ceritanya kita lagi nge-date."

Vinka tersenyum. Hatinya berdenyut hangat sekaligus miris karena betapa manisnya Nando dengan berniat mengajaknya makan siang di tempat yang sedikit "pantas" demi menyenangkan hati "pacar", tetapi merasa sedih juga karena ini semua hanya pura-pura.

Ia pikir makan di McDonald's mungkin bisa menurunkan harapan-harapan yang menggantung di pelupuk matanya akan "hubungan" ini. Sekali lagi, ia tidak boleh baper.

Pada akhirnya Nando mengalah karena Vinka memaksanya dan tampak tak mau kalah.

"Nggak pesan happy meal, Ka? Gratis boneka Spongebob tuh," ledek Nando. "Jauh-jauh datang ke Ancol, cuma buat makan siang di McD."

Tidak marah atau sebal seperti yang sudah-sudah, alih-alih Vinka tertawa. "Ya nggak cuma dong. Kan ke Ancol mau nge-date sama Mas Pacar yang nggak marah ketika diajakin makan ke McD."

Perdebatan mereka pun diakhiri dengan Nando yang mencubit pipi Vinka gemas.

Mereka pun memesan dua paket ayam dan nasi, dua ice cream vanilla serta tambahan Big Mac untuk Nando. Vinka maklum, meskipun Nando memesan nasi dengan ukuran besar, itu tidak akan cukup mengisi perut karet milik Nando. Laki-laki tinggi besar seperti Nando minimal harus makan dua porsi.

Selesai makan mereka hanya duduk-duduk sambil menikmati pemandangan pantai karena tempat duduk mereka persis menghadap ke arah pantai. Cuaca tidak terlalu panas siang ini, tapi angin di sekitar sana lumayan kencang.

Lihat selengkapnya