Yang Hilang Takkan Kembali

afafraaa
Chapter #3

Bahagia

Tiba di parkiran, Raskya sudah melihat Geitsa yang sudah memasang muka masamnya. Pastinya Geitsa sudah bosan  karena menunggu Raskya.

"Santai dong mbak mukanya ga usah nge-gas," sindir Raskya dan langsung memasuki mobil diikuti Geitsa.

"Gw nunggu TIGA PULUH MENIT!!" balas Geitsa menekankan kata TIGA PULUH MENIT.

"Sorry..Sorry," ucap Raskya pada Geitsa. Dan mobil yang dikendarai Raskya melaju menuju kafe yang berada di salah satu mall Jakarta.

***

Sekarang Raskya dan Geitsa sudah berada di kafe yang berlogo 'putri duyung' itu dengan kopi mereka masing-masing. Jadi, seperti janji yang Raskya ucapkan yaitu mentraktir Geitsa.

"Kya, gw mau cerita deh ke lu," celetuk Geitsa pada Raskya yang sedang menyeruput kopi nya.

"Apaan?" respon Raskya yang masih fokus ke laptop dan kopinya.

"Gw baru jadian sama seseorang," kata Geitsa dengan senyum-senyum.

"Oh, kirain gw sama alien," balas Raskya dengan muka datar.

"Elah..serius woy!" geram Geitsa dengan mukanya yang langsung masam.

"Iya...ceritain aja, gw udah selesai nih ngirim email," ujar Raskya seraya menutup laptopnya.

"Gw jadiannya sama tentara, dia tugas di Bandung," jelas Geitsa dengan serius pada Raskya.

"Ok..congrats Geitsa, gw harap yang terbaik deh buat lu," jawab Raskya dengan bahagia.

"Thanks Kya ku yang baik hati, cabut yuk!" Dan mereka pun memutuskan untuk pulang.

***

Hari ini tepat hari wisuda Raskya,

Raskya yang dulu bukanlah yang sekarang, karena sekarang ia telah menjadi seorang sarjana Psikologi dengan predikat cumlaude. Suatu kebanggaan bagi Raskya karena kedua orang tuanya telah menyempatkan waktu untuk menghadiri wisudanya. Ayah Raskya baru saja tiba dari Australia, dan setelah menghadiri wisuda Raskya beliau langsung berangkat ke Singapura.

Banyak sekali yang memberikan Raskya buket bunga, termasuk Adit her love doctor. Adit memberikan Raskya sebuket bunga dengan penuh senyuman. Namun, ia harus segera kembali kerumah sakit tempatnya koas.

***

Lihat selengkapnya