YANG PERNAH HILANG

ergina_eji
Chapter #12

BAB 11 ~ PERTARUNGAN & SOSOK YANG TAK TERDUGA

DI belakang sebuah sekolah. Segerombolan pelajar dengan pakaian pencak silat berwarna hitam berhenti. Mata mereka terlihat waspada melihat ke penjuru tempat. Salah seorang dari mereka yang berpakaian berbeda dengan warna merah marun mengangguk memberi isyarat. 

Seperti paham, dua orang dari mereka membawa seseorang yang sedang meronta dari balik gerombolan. Seorang siswa dengan seragam SMA yang masih melekat di tubuhnya. Kedua tangannya terikat ke belakang tubuh dengan sebuah kain hitam yang menutupi seluruh kepalanya. 

Seorang berpakaian merah marun dengan kasar mendorong tubuhnya hingga jatuh terjerembab di atas tanah. Siswa itu mengeluh sebentar. Tanpa di komando dia langsung menghajarnya dengan membabi buta. 

Salah seorang dari mereka pun mengikutinya. Menghajar tanpa ampun siswa berseragam yang tak bisa melawan itu secara beramai-ramai. Menghiraukan erangan dan jeritannya menahan rasa sakit yang perlahan menjalar ke seluruh tubuh. 

Hingga satu jam kemudian. Salah seorang dari mereka membuka ikatan dan penutup kepalanya dengan kasar, membebaskannya. Memperlihatkannya pada pemandangan yang mengenaskan di depan mata. 

“Bagaimana rasanya? Menyenangkan? Inilah balasan bagi orang yang berani padaku! Sekarang lihatlah betapa mengenaskannya penampilanmu. Sang idola, sang ketua Geng Perfect, Naru. Hahaha!” Seru seorang dari mereka seraya mengatur napasnya yang terengah-engah. Dia tersenyum mencibir penuh kemenangan. 

“Jadi, ini yang kau maksud dengan urusan kita belum selesai? Dasar pengecut!” Balas Naru tak mau kalah. Dia masih terduduk lemas di atas tanah seraya mengusap pergelangan tangannya yang memerah. Beberapa bagian seragamnya terlihat kotor dan sobek. Sesekali dia menyeka darah yang keluar dari bibirnya. Kini wajah tampan dan seluruh tubuhnya terlihat penuh lebam dan bercak darah.

“Pengecut katamu?!” Teriak Tori berjalan maju. Melayangkan tendangannya yang langsung di tahan cepat oleh Naru dengan tangannya. Dia terlihat bersusah payah menahannya.

“Aku katakan lagi. Kau tak lebih dari seorang pengecut Tori!” Kata Naru kini berusaha bangkit. Tubuhnya terlihat sempoyongan setelah mendorong tubuh Tori menjauh.

“Pengecut yang hanya berani mengeroyok dengan cara kotor. Apakah kau tak malu dengan pakaian yang selalu kau banggakan itu? Kau benar-benar memalukan! Dasar pengecut!” Lanjut Naru lagi membentak Tori. Dengan mengumpulkan tenaga yang tersisa. Dia memandang Tori dan kawan-kawannya dengan tatapan penuh kemarahan. 

Naru tak menyangka jika keputusannya yang ingin menyendiri di sekolah untuk sejenak. Justru membuatnya dalam masalah bersama Tori dan kawan-kawannya yang membawanya pergi, mengeroyoknya dengan cara licik. 

“Aku tak terima jika wajah tampanku kau nodai seperti ini!” Teriak Naru lagi. 

Lihat selengkapnya