YANG PERNAH HILANG

ergina_eji
Chapter #21

BAB 20 ~ POHON TABEBUYA

JALANAN siang itu terlihat lengang. Tidak ada kendaraan yang membuat perjalanan mereka terhambat. Bahkan sepanjang jalan hanya ada pepohonan yang tumbuh lebat di kanan kiri jalanan beraspal tanpa lubang yang membelah hutan.

Pak Yus masih setia dengan kemudi mobil. Sesekali seulas senyum terukir di wajahnya yang tua nan teduh. Tak kuasa melihat tingkah dan celoteh anggota Geng Perfect yang rusuh di sepanjang perjalanan. Bertanya banyak hal padanya mengenai tamu tak di undang yang dimaksud Naru. Yang membuat mereka harus pergi dari rumah istanahnya.

“Jadi, tamu tak di undang itu bernama Memei. Dia adalah-” 

“Tunangan-” Potong Leon membuat Dion berhenti bicara. 

“Calon-” Potong Tara membuat Leon diam. 

“Kalian salah semua. Tuan Naru sama sekali tak pernah menganggap Nona Memei dengan sebutan semua itu. Bahkan mereka belum bertemu satu sama lain. Hanya saling tahu ketika melihat melalui foto.” Kata Pak Yus menengahi. 

“Tapi memang benar. Pada kenyataannya, tuan Naru dijodohkan dengan anak teman dekat Ayahnya. Mereka adalah pebisnis dekat. Untuk menyatukan perusahaan satu dengan perusahaan yang lain. Biasanya mereka memilih dengan cara menjodohkan anak-anak mereka. Sehingga hubungan bisnis mereka semakin berjalan lancar tanpa ada yang dirugikan. 

Ketika salah satu diantara mereka memiliki anak laki-laki. Apalagi Tuan Naru yang merupakan pewaris tunggal seorang pebisnis kaya raya di negeri ini. Bahkan nama orang tuanya sudah dikenal sampai ke luar negeri. 

Tolong jangan bayangkan sebanyak apa warisan yang Tuan Naru akan peroleh. Saya pun tak bisa membayangkannya. Karena dulu beberapa pemimpin di negeri ini dan dari beberapa negara tetangga datang ke rumah untuk meminta bantuan dana.” Cerita Pak Yus membuat semua orang mendengarkan dengan saksama. Menelan ludah hingga mengusap dahi yang tak berkeringat. Antusias. 

“Tuan Naru merasa kabar itu terlalu mendadak. Tidak terima dan selalu menghindar jika orang tua pulang ke rumah. Jika perjodohan itu terjadi. Maka surat pernjanjian yang pernah dia buat untuk membebaskan hidupnya selama SMA akan hancur. 

Bahkan Tuan Naru sudah memutuskan untuk memperpanjang surat perjanjian itu hingga dewasa. Mungkin itu mustahil. Tapi, selama ini belum ada yang tidak bisa Tuan Naru lakukan untuk melawan keras kepala orang tuanya sendiri. Walaupun Saya juga ragu dengan hal itu.” Terang Pak Yus sembari melirik beberapa kali Tuannya yang masih diam. 

“Tapi, bukankah tidak ada salahnya mengikuti perjodohan itu? Selain dia akan menjadi pewaris dan menjadi pemilik perusahaan baru lainnya. Kekayaannya akan semakin bertambah banyak. Dia juga mempunyai serang istri yang sempurna. Apalagi yang kurang?” Seru Dion telah menghabiskan makanannya tanpa sisa. Mengusap beberapa makanan yang menempel dan tertinggal di bibirnya. 

“Ya. Tidak ada celah sama sekali. Semuanya sudah diatur sedemikian rupa bahkan untuk mencari keturunan dari keluarga terpandang demi memiliki pewaris dan kehidupam yang sempurna. Tapi, jangan lupakan idealisme Tuan Naru yang kuat. Dia ingin bebas. Dia ingin memilih siapa saja yang akan menjadi pendampingnya. Bukan karena paksaan. Bukan pula karena harta. Tuan Naru hanya-”

“Cukup Pak Yus! Kau sudah terlalu banyak bicara.” Potong Naru tiba-tiba. Dia menyibak selimut yang menutupi tubuhnya. Wajahnya justru terlihat semakin kesal daripada sebelumnya. 

“Ah. Kau sudah bangun rupanya.” Seru Johni melirik Naru yang membalas menatapnya tajam. 

Lihat selengkapnya