YANG PERNAH HILANG

ergina_eji
Chapter #29

BAB 28 ~ PILIHAN TERBAIK

RUANG tamu Rumah Singgah terlihat hening. Leon dan Eri memandang Johni dengan perasaan tegang. Sementara Ibu Eri sibuk bermain dengan kucing Naru di halaman. Membiarkan wanita paruh baya itu tidak mengetahui situasi genting yang sedang mereka alami.

“Berengsek!” Pekik Johni hampir saja melempar tablet kesayangannya. Namun dia urungka ketika melihat kedua mata Eri yang memandangnya dengan tajam. 

“Eh, maksudku. Astaghfirullahhal'adzim!” Lanjut Johni mengusap wajahnya yang terasa bias. 

“Ada apa? Apa yang terjadi?” Tanya Eri terdengar khawatir. Begitu pun dengan Leon yang masih menunggu. 

“Aku tak tahu apa yang terjadi setelah Naru memutuskan panggilan di jam tangannya. Naru memilih untuk tidak menunggu Tara dan Dion sampai datang. Dia langsung masuk ke dalam tempat tinggal Reza sendiri dan… dan…” 

“Ayolah Johni! Jangan seperti tokoh dalam sinetron yang rasanya kesal menunggu ucapan yang lama tak selesai!” Leon mengeluh melihat Johni terkesan berbelit dalam memberitahu informasi. Johni menelan ludah.

“Aku tak bisa memastikan ini benar atau tidak. Tapi sepertinya dia bertemu dengan Tori di sana.” Johni terlihat sibuk dengan tabletnya lagi. Eri dan Leon saling pandang tak mengerti. 

“Bagaimana dengan Tara dan Dion? Apakah mereka bisa di hubungi?” Tanya Leon mendekat. Johni tak bergeming.

“Nihil. Mereka sama sekali tak membawa alat komunikasi. Ceroboh sekali. Bagaimana aku bisa menghubungi mereka kalau begitu!” Keluh Johni. 

“Kalau begitu, bagaimana dengan rekaman yang tersambung dengan jam tangan Naru? Bukankah kita bisa mengetahui semua percakapannya lewat benda itu yang terhubung dengan tabletmu?” Tanya Eri yang langsung Johni lakukan tanpa banyak bertanya. Leon dan Eri menunggu dengan perasaan tegang. 

“Baiklah. Ini adalah kemampuan terbaik yang bisa aku lakukan. Aku harap kita bisa segera mengetahuinya.” Seru Johni meletakan tabletnya di atas meja. Membiarkan Leon dan Eri mendengarkan bersama. 

Beberapa menit terasa berjalan begitu lama. Ketika mereka bertiga hanya saling pandang dan terdiam saat mendengar hasil rekaman suara dari tablet Johni berhenti. 

Sesaat kemudian Eri jatuh terduduk di lantai. Jantungnya berdegub kencang bahkan melebihi ketika dia mendengar kabar tentang kematian Ayah angkatnya. 

Lihat selengkapnya