Yang Tak Pernah Kembali

Chocola
Chapter #1

Prolog

Prolog

 

Kriiing!

Telepon berdering nyaring di ruang keluarga merangkap ruang tamu itu. Jam dinding menunjukkan pukul tiga pagi. Terlalu dini untuk beramah-tamah, tapi si penelepon seakan tidak kenal lelah memaksa panggilannya harus dijawab pemilik rumah.

Kriiing! Kriiing!

Setelah panggilan pertama terputus, panggilan kedua menyusul.

Dering telepon kedua akhirnya berhasil membuat pintu salah satu kamar terbuka.

Seorang pria paruh baya menarik pangkal sarung hingga ke batas pinggang dan melipatnya agar melilit pingganya kencang.

Lihat selengkapnya