Blurb
Perang ini tidak selalu memakai senjata,
tidak terdengar dentuman atau gemuruh pasukan.
Tapi ia nyata---mengakar dalam sistem,
membekas dalam hati,
mengendap dalam tubuh.
Buku ini adalah napas panjang dari mereka yang lelah berteriak.
Ia menyusuri luka-luka kolektif yang diwariskan antar generasi,
mengurai benang kusut antara maskulinitas yang dibentuk oleh tuntutan
dan feminitas yang dilukai oleh narasi kekuasaan.
Bukan untuk saling menyalahkan,
tapi untuk saling melihat---dalam mata yang jujur,
dalam luka yang sama-sama belum sembuh.
Ini bukan cerita tentang laki-laki melawan perempuan,
tapi tentang manusia yang ingin pulang ke kemanusiaannya.
Tentang bagaimana sistem memisahkan,
dan bagaimana kita bisa mulai merajut kembali
dalam kesadaran yang lebih dalam.