Blurb
Mahaluasnya istilah rezeki, hingga aku merasakan takjub dan beberapa kali mangibit awak...
bujurankah ini?,
mimpikah aku?,
tengok beberapa kali ke atas, untuk kembali memastikan bahwa ini bukan mimpi alias bujur, kada tamimpi...
______bermula dari seorang kawan yang mengajak untuk sebentar bertemu, bapapandiran, bakikisahan.
Temanya sih umum, kada mangaruan, kisahnya baluncat luncat, bahanu aku mengucap iyaah, naaaahhhh, cekikikan bila inya manyampaiakan satu episode lucu, menderu bila harus mengungkapkan rasa haru..
dengan hal demikian, pada saat satu kesempatan langka ini terjadi..
Akupun merangkai ucap penuh rasa terimakasih...
berkali kali di jeda perbincangannya...
Nya bahanu asa kada mungkin,
Kada yakin.....
Biasa haja...
_______________
Baru kemudian aku menarik beberapa alasan dan satu titik untuk dijadikan arahan...
Salah satunya ini adalah rezeki yang tidak disangka sangka...
Pun tentang rezeki ini tidak melulu pada persoalan duit dan uang apalagi barang...
Ia luas, salah satunya perihal kesempatan dan kebaikan....
Ya, aku merasakan satu kebaikan mengalir secara tidak sengaja, dan aku begitu merasakan ini sebagai sebuah ungkapan syukur kebahagiaan..
kisahnya, inya bakisah tentang kisahnya yang sakit...
Garing beberapa waktu yang lalu....
Garing dalam waktu yang cukup lama....
Bila menyoal garing nih asa sesuatu banar.
Kabar gembira kesannya bagi yang sehat sehat saja...
===========
"Tahulah ikam nid,
Tiap kita sakit, ada 4 hal yang di tarik dari kita
1. Keceriaan kita
2. Rezeki kita
3. Kekuatan kita
3. Dosa kita
........tapi nang dibulikakakan tu hanya 3, terhadapa dosa ini perihal yang kada pernah dikembalikan selepasnya kita sakit.
Imbah garing, kembali keceriaan kita, rezeki kita, kekuatan kita.....
Tapi tidak dikembalikan pada dosa dosa kita...
"Aku nih sempat down jua, tapi sakit semakin membuat aku semakin pula menyadari, apa yang pernah aku lakukan terhadap body ini, maka yang di sebut "aritan" berbandingnya lurus..sesuai,,,,"
"Inggih, makanya pian atur ai pantangan, bila jar jangan banyak makan ini, pian kurangi, nangaran awak sudah tuhaan kita".
Seolah mengimbangi kisahnya, aku melakukan rangkaian peringatan, lazimnya pesan seorang sahabat untuk seorang sahabatnya...
Pada saat beberapa petunjuk ini di tausyiahkan ke aku,
sate menjangan dengan kuah sup segarnya terhidang dengan kukus yang begitu menggoda.....
Aroma lezat sudah sampai ke perutku yang sedari awal memang sudah lapar, tapi beberapa percakapan akhirnya membuat aku sempat menunda rasa lapar itu....
karamian mandangar kisahnya.
"Jadi nida ai, kita sering kada menyangka skenario terbaik itu, kadang juga datang tiba tiba dari arah tak di sangka sangka..."
Dalam hatiku,
"inggih, ulun rasa ketiban rezeki banyak hari ini",
Tapi tanpa mengeja ucapan terimakasih yang berlebihan..manggarunum di dalam hati...
Pendek kata...
ulun tarimakasih banyak..
Diingatkan tentang sakit, kebahagiaan, rezeki dan dosa dosa..
(Tamasuk jua rasa menjangan, hanyar sakali ini ulun mamakan menjangan)
^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^^
Kepada kawan yang sudah berbaik hatinya..
Lah, terimakasih banyak...
Semoga pian kembali sehat,
Berkah atas pesan pesan kehidupan....
Bujuran jer pian..
Ini tentang sesuatu yang tidak disangka sangka....