“ Bagaimana jadwalku selanjutnya ?”
“ Kosong. Kamu bisa beristirahat di rumah.”
“ Lalu bagaimana dengan permintaanku minggu lalu? Sudah menemukan asisten rumah yang bisa datang seminggu sekali ?”
“ Sudah. Mulai hari ini dia bekerja. Seperti yang kamu minta dia hanya perlu datang seminggu sekali membersihkan rumah, memasak makanan yang kamu minta, berbelanja seperti yang kamu minta dan semua permintaan ada dalam daftar yang ditinggalkan di pintu kulkas. Aku juga sudah mengatakan gaji nanti akan di trannsfer perminggunya setelah dia selesai bekerja . “
“ Bagus. . . lalu pesan yang aku minta mengenai menghindariku ketika aku di rumah. Apakah itu juga sudah disampaikan ?”
“ Sudah. Dia setuju dengan syarat itu. “
“ Bagus. “
Pagi ini, Gilbert atau biasa dipanggil dengan Gil pulang kerja di pagi hari setelah menyelesaikan syuting semalaman. Mengetahui bahwa jadwalnya kosong hari ini membuat Gil hanya ingin bersantai di akhir minggu ini. Lelah dan kantuk benar – benar menyerang seluruh tubuh, Gil berharap ingin segera sampai di rumahnya dan segera berbaring di tempat tidurnya yang nyaman.
Kali ini Gil pun tidak perlu repot mengurus rumahnya lagi karena asistennya yang tiba – tiba minta berhenti. Managernya, Rafa berhasil menemukan asisten sesuai dengan permintaan Gil.
Gil berprofesi sebagai aktor, penyanyi, dan menekuni beberapa cabang olahraga seperti balap motor dan berkuda. Gil dikenal sebagai aktor dengan talenta yang menakjubkan mengingat Gil dengan mudah menguasai banyak dalam hal dengan waktu yang cepat. Gil dikenal dengan sifat cuek dan dingin, karena sifat ini juga membuat Gil sulit bersosialisasi dengan rekan seprofesinya ini.
“ Gil, kamu bisa istirahat hari ini. . .” jelas Rafa, manager Gil.
“ Baiklah, kalau begitu aku istirahat lebih dulu. “
Setelah turun dari mobil dan masuk ke dalam rumahnya, Gil segera berjalan menuju kamarnya yang berada di lantai dua sedang Rafa masuk hanya untuk menata beberapa pakaian dan aksesori milik Gil dan setelah itu pergi meninggalkan Gil di rumahnya tertidur pulas.
Gil terbangun di sore hari. Perutnya berbunyi sejak pagi Gil belum makan apapun dan hanya tidur. Gil bangkit dari tempat tidur dan turun ke lantai satu mencari makanan. Gil berjalan menuju ke kulkas dan menemukan catatan di sana.
Tuan,
Seperti pesan yang Tuan tinggalkan, saya meninggalkan bahan makanan seperti yang Tuan pesan. Ada beberapa makanan yang hanya perlu Tuan hangatkan ketika ingin memakannya.
Seluruh rumah sudah saya bersihkan.
Jika masih ada yang kurang, Tuan bisa meninggalkan pesan pada Tuan Rafa.
Gil tersenyum, kemudian membuka kulkas. Seperti yang tertulis dalam pesan yang ditinggalkan oleh asisten rumah tangga itu, Gil menemukan beberapa makanan yang sudah matang dan hanya perlu menghangatkannya saja dalam microwave. Gil juga mengecek bahan makanan yang dipesannya sudah tersedia di dalam kulkas.
Sembari menunggu makanan hangatnya di microwave, Gil berkeliling memeriksa hasil kerja asisten barunya itu.
“ Benar – benar bersih dan sesuai yang aku harapkan . . “ kata Gil puas.
Alarm microwave berbunyi, Gil pun mengambil makanannya dan mulai melahapnya. Satu sendok. Dua sendok. Makanan itu perlahan menimbulkan sensasi dalam diri Gil. Sebuah sensasi penuh kerinduan yang sudah lama Gil pendam.
“ Nina. . . di mana dirimu sekarang?” kata Gil sembari melahap makanan di hadapannya.
# # #
“ Hyung . . “ sapa Gil ketika tiba di sebuah cafe.
“ Gi. . . tak bisakah kamu memanggilku dengan kakak saja daripada menggunakan bahasa korea. . ?? “ jawab pria yang ingin ditemui Gil.