“Tuan sudah makan?”
“Belum,” jawab Musa yang duduk menghadap sebuah jendela. Dia menulis sembari membelakangi Maksing–teman serumahnya–yang saat itu sedang beres-beres. “Pekerjaanku masih belum selesai,” sambungnya.
“Baik, Tuan,” jawab Maksing yang tidak terasa seperti yang dia katakan, “Kalau Tuan sudah lapar, di bawah makanan sudah siap.” Sehabis membereskan kamar Musa yang sedikit berantakan dengan baju dan celana kotor, dia berjalan keluar dan menutup pintu kamar tersebut.