Yonathan dan Lempengan Mata Misterius

Elisabeth Purba
Chapter #6

Penasaran

 

Sudah waktunya mereka merebahkan tubuh, namun malam ini akan menjadi malam yang panjang penuh keberanian. Yo harus mengajak Bona untuk masuk ke rumah tetangga itu. Yo merasa ada sesuatu yang ganjil dan tidak wajar. Tapi apa Bona mau? Ujar Yo dalam hati. Yo akan memberikan Bona waktu untuk istirahat beberapa jam. Setelah itu Yo akan membanguni Bona dan memintanya untuk menemani Yo beraksi mencari tahu sesuatu yang aneh di rumah tetangga itu. Kalau Bona tidak mau, Yo berniat akan menyiram mukanya dengan air, gampang saja!

“Bon, Bangun!” Pekik Yo sambil menggoyang-goyangkan tubuh Bona. Oh tidak, suara dengkurannya jauh lebih besar dari auman singa. Belum lagi tidurnya yang telentang, tempat tidur ini benar-benar ia kuasai. Bona masih tidak mau bangun. Hmmm …, oke! Tukas Yo geram.

Yo mengambil cotton buds dan mengorek hidung Bona. Tak lama, Bona bersin dengan suara yang sangat menggelegar dan berseru sambil duduk, “Ah, aneh kok bisa bersin lagi enak-enaknya tidur, ya!” Kemudian Bona hendak merebahkan kembali tubuhnya dan mengeluarkan suara, “Hoam, Hoam”

Yo menahan tubuh Bona yang besar itu agar tidak merebahkan tubuhnya lagi “Eits, tunggu dulu, Bon. Jangan tidur lagi!”                                                                     

“Ehh Yo, apa kau belum tidur? Atau kau terbangun mendengar suara bersinku? Kalau begitu maafkan aku, mari kita lanjutkan mimpi kita.”

“Bon, buka matamu dan coba dengar aku!”

“Apa? Lepaskan tanganmu Yo dan biarkan aku tidur lagi!”

“Dengarkan aku dulu, Bon. Ayolah, buka dulu matamu!”

“Ya, aku sudah membuka mataku.” Ujar Bona mangap dalam keadaan lunglai.

“Bon, kau masih belum membuka matamu,” keluh Yo menarik bulu mata Bona yang lentik.

“Aduhh! Sakit tahu, Yo!” Ujar Bona meringis pelan. Tambah Bona lugas, “Baiklah, ini lihat mataku, aku sudah membukanya lebar-lebar. Lalu apa Yo?”

“Aku mau kau menemaniku ke luar malam ini!” Pinta Yo paksa sambil menarik Bona untuk bangkit dari tempat tidur.

“Menemanimu? Mau kemana malam-malam begini? Jangan bilang kalau kau mau berbuat nakal, Yo”

“Kita akan masuk ke rumah tetanggaku, Bon!”

“Apa? Apa kau mau mencuri? Tidak, aku tidak mau, Yo. Kalau kita ketangkap kita bisa dihajar. Apa kau gila?” Seketika Bona tersadar penuh dengan mata terbelalak.

“Dengar dulu!”

Yo menggeleng sambil menegaskan “Idemu benar-benar buruk. Aku sama sekali tidak tertarik dengan rencanamu”

“Kasih aku waktu lima menit untuk menjelaskannya, Bon! Tutup dulu mulutmu, dengarkan aku. Apa kau siap mendengar?” Pinta Yo tegas menutup mulut Bona dengan bantal kecil.

Bona menepis bantal kecil itu dari mulutnya dan meletakkannya di pangkuannya dan menekan dengan ke dua sikunya sambil berujar, “Baiklah …, tapi apa pun yang kau katakan aku tetap menolak rencanamu, titik! Walaupun demikian kuberi kau kesempatan untuk berbicara”

“Ada sesuatu yang aneh terjadi di rumah tetangga depan kami Bon.” Tukas Yo serius.

“Lalu? Apa peduliku” Ujar Bona cuek menutup mulutnya sembari menguap.

“Apa kau percaya?”

“Mungkin saja!”

“Beri aku waktu dua menit lagi untuk menunjukkannya kepadamu.”

Lihat selengkapnya