Yonathan dan Lempengan Mata Misterius

Elisabeth Purba
Chapter #23

Serangan Kawanan Monyet

 

Yo dan Bona bergegas mengambil sepeda yang ada di garasi untuk persiapan pergi ke lokasi lomba.

“Keren amat sepedamu, Yo! Baru beli ya?” Tanya Bona sambil mengelus stang sepeda Yo.

“Nggak, itu hadiah ulang tahun dari Papa bulan lalu.”

“Kamu modif sendiri ya, Yo?” Pungkas Bona terkesan sambil duduk di jok sepeda.

“Yoi!” Seru Yo bangga menepuk dadanya.

Sepeda dengan stang track, saddle berwarna merah cerah, frame tipis berwarna ungu dengan stiker sponge bob dan nama Yonathan, lampu warna-warni di jeruji ban depan dan musguard berwarna merah dan putih sebagai penghalau percikan air dari belakang. Bendera kecil di ikatkan pada stang kiri dan kanan hingga pedal berlampu yang membuat sepeda itu semakin menarik. Yo sangat yakin kalau sepeda yang akan ia pakai akan mencuri perhatian banyak orang.

“Trus, aku naik sepeda yang mana?” Tanya Bona ketus. Tambahnya dengan muka garing memegang sepeda yang lain yang ada digarasi “Yang ini?”

“Ya! Memangnya mau yang mana? Yang ini?” Pungkas Yo sambil mengelus sepedanya. Yo berkilah pelan mementahkan keinginan Bona, “Enak aja”

“Apa sepedanya masih bisa jalan, Yo?”

“Ya masih lah, Bon! Sebelum ada sepeda baruku ini, sepeda ini yang selalu kupakai untuk olahraga. Jadi jangan khawatir. Bodynya aja yang kusam, tapi kekuatannya jangan kau ragukan, Bon.”

“Gimana dengan Tante dan Om? Apa mereka ikut”

“Ya ikut lah Bon, Mama dan Papa nyusul, Hanny juga ikut dengan mereka”

“Kalau gitu lebih baik aku nyusul aja deh Yo”

“Nggak boleh. Pokoknya kau harus ikut aku sekarang. Lumayan kan untuk mengurangi lemak di perutmu itu!” Protes Yo keras menepuk pelan perut Bona.

Dengan muka murung, Bona akhirnya setuju dengan apa yang Yo katakan. Jarak dari rumah ke titik start lomba hanya 1 km, jadi tidak terlalu menguras keringat untuk sampai di sana.

Selamat datang para peserta lomba yang kami cintai, terima kasih sudah bergabung untuk memeriahkan HUT Batam Post yang ke 20. Ini kali ke 5 kami mengadakan acara lomba sepeda untuk warga Batam. Kami sudah menyediakan beragam hadiah menarik untuk lomba kali ini. Pemenang pertama akan mendapatkan I unit sepeda motor plus uang tunai sebesar 5 juta rupiah, pemenang ke dua akan mendapatkan I unit kulkas plus uang tunai 3 juta rupiah, dan pememang ke tiga akan mendapatkan I unit kompor gas plus uang tunai 2 juta rupiah, dan beragam hadiah menarik lainnya. Peserta kali ini sangat antusias hingga mencapai 1000 orang. Terima kasih kami ucapkan atas kepercayaan warga Batam menempatkan kami sebagai sarana penyedia informasi yang bermutu. Semoga beruntung! Begitulah kalimat pengantar yang disampaikan oleh ketua panitia lomba.

“Wah! Keren hadiahnya, Yo”

“Ya”

“Kau harus menang, Yo. Harus!” Seru Bona mengepalkan tangannya.

“Apa kau kira segampang itu?”

Yo mendapatkan t-shirt sebagai baju resmi lomba dengan nomor peserta 0988. Yo merasa kecewa karena harus merusak tatanan rambutnya karena harus mengenakan pelindung kepala.

Seorang remaja perempuan bernama Grace yang bertubuh tinggi, kurus, kulit sawo matang, berambut pendek hitam ikut serta dalam perlombaan sepeda ini. Gadis itu merupakan teman sekolah Yonathan. Gadis itu memiliki segudang prestasi, baik akademis maupun di bidang olahraga.

Grace menepuk bahu Yo, sontak Yo terkejut dan balik badan memberikan sapaan ringan, “Ehhh, Hai Grace”

“Hai, Yonathan” Sapa Grace penuh senyuman.

“Sedang apa di sini?” Tanya Yo salah tingkah.

Grace menjawab pelan masih duduk di saddle sepeda, “Ikut lomba.” Sambung Grace melepaskan satu tangan dari stang sepeda “Kamu?”

Yo menjawab datar “Sama”

“Itu sepedamu Yo?” Tanya Grace takjub.

Yo menjawab singkat dengan kepala tertunduk, “Ya”

“Wah, bagus sekali Yo. Apa kau sendiri yang modifikasi?” Ujar Grace memperhatikan sepeda Yo dengan seksama sambil angguk-angguk mengagumi.

“Ya” Jawab Yo datar lagi.

Bona mencolek lengan Yo dan dengan genit mengatakan “Cantik Yo”

Lihat selengkapnya