Bona mengambil cangkul dan menggali tanah untuk penguburan Mulak. Mulak dibungkus rapi oleh Yo dengan baju kesayangan Mulak berwarna biru muda. Yo membeli baju itu sehari setelah Yo mengadopsinya sebagai binatang peliharaannya. Bukan itu saja, Yo juga menguburkan semua milik Mulak, mulai dari topi, celana, kaca mata, kaos kaki, handuk dan peralatan makan Mulak. Kesedihan Yo ia tumpahkan dengan menyenandungkan lagu five little monkeys jumping on the bed, sebagai lagu favorit pengantar tidurnya. Sambil bersenandung, air mata Yo berjatuhan hingga ia harus segera meletakkan Mulak di tempat peristirahatannya yang terakhir. Tidak lupa Yo meletakkan kayu papan bertuliskan nama Mulak sebagai nisan. Ia juga menaburkan beberapa jenis bunga milik Mama.
“Sudahlah, Yo. Kau masih bisa cari hewan lain untuk dipelihara”
“Ya Bon, tapi mencari yang seperti Mulak sudah tak bakalan ada lagi”
“Kau masih kehilangan seekor monyet, Yo. Belum lagi kalau kehilangan … Ups, maafkan aku”
“Aku sudah bilang berkali-kali padamu, Bon. Mulak bukan hanya sekedar monyet tapi dia juga sahabatku. Mulak terlalu berharga bagiku, Bon”
“Aku ngerti. Tapi ya udahlah, biarkan Mulak tenang di alam sana” Ujar Bona menepuk bahu Yo pelan dan mengajaknya untuk segera berlalu dari tempat itu.
“Hidup itu sementara, Yo. Kau pasti akan berjumpa kembali dengan Mulak di kehidupan yang lain” Ujar Hanny prihatin.
“Maksudmu Yo harus ke alam baka baru bisa bertemu dengan Mulak, gitu kan Han?” Tukas Bona lugas.
“Bukan begitu maksudku, Bon. Semua yang hidup nantinya pasti akan mati dan berada di alam baka. Saat itulah nanti Yo bisa bertemu dengan Mulak.”
Yo menyahut kesal, “Ah sudahlah. Dimana-mana kalian pasti ribut.”
“Tapi Yo, daun perak itu apa mesti dikubur bersama Mulak?”
Yo hanya menatap Bona tajam menandakan amarahnya.
“Ya deh, maaf”
***
Keesokan harinya, Mama dan Papa mengajak Yo, Bona dan Hanny ke sebuah restoran seafood. Bona berkomentar tajam “Pasti restoran ini mahal.” Tambah Bona lagi sambil mengendus aroma dari makanan yang sedang dibakar “Ini dia baru kejutan, Tante. Belum makan aja, rasa makanannya sudah mau menempel di kerongkonganku”
“Ini apa Yo? Tanya Bona penasaran.
“Gonggong”
“Apa? Honggong”