Yonathan dan Lempengan Mata Misterius

Elisabeth Purba
Chapter #34

Ini Belum Selesai

 

Aku bisa gila kalau tiap malam harus memimpikan wanita itu lagi, lagi dan lagi. Kenapa harus dia lagi? Apa yang dia inginkan hingga ia harus masuk ke mimpiku setiap malam, ujar Yo geram dalam hati.

Wanita dalam mimpi Yo itu sedang menggendong seorang bayi tanpa pakaian. Wanita itu terisak dan tiba-tiba bayi itu pun menghilang. Perempuan itu menangis terus hingga pada akhirnya ia terbakar dalam panasnya api. Ia menjerit. Orang-orang hanya melihatnya merasakan panas yang membakarnya. Seorang pria muda datang dan ikut masuk ke dalam api itu. Pria itu memeluk wanita itu dan mereka terbakar bersama. Setelah api padam, tempat yang terbakar itu ditutup dengan tanah dan pasir. Lalu di tanami dengan pepohonan. Pepohonan itu tumbuh menjulang.

Hampir setiap malam ada suara teriakan minta tolong dan berseru, “Anakku, anakku, anakku. Tolong ibu!”

Yo terbangun dari mimpinya, ia menarik rambutnya dan berseru, “Siapa aku? Siapa aku? Siapa kau perempuan? Apa maumu? Kenapa kau selalu datang?”

Yo mencari tahu tentang mimpi yang ia alami di internet. Yo terpaku di salah satu situs yang ditulis oleh seorang cenayang Riro Aburada yang mengatakan bahwa mimpi bukanlah hanya sekedar mimipi. Mimpi adalah petunjuk. Mimpi adalah komunikasi antara alam bawah sadar dengan dunia nyata. Mimpi juga sebagai jembatan penyambung antara dunia yang tidak terlihat dan yang terlihat. Mimpi juga sebagai jalan seseorang meminta tolong memecahkan masalah di masa lalunya yang hingga bertahun-tahun tidak terpecahkan. Mimpi juga bisa sebagai kunci untuk menjawab kegundahan yang menghantui.

Lihat selengkapnya