"Hari ini hujan ya?"
Tanya Carissa sambil melihat keluar jendela.
"Ya, hari ini cukup deras"
Jawabku.
Aku hanya tinggal berdua bersama kakak ku di sebuah rumah kecil di pedesaan. Ayah dan Ibuku meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil. Kakak ku juga tidak bisa selalu diandalkan, dia selalu membawa pacar nya ke rumah ataupun bermalam dengan nya di hotel.
Kakak ku bekerja disebuah restorant untuk menghidupi keluarga. Dan aku, hanya seorang pria sma yang hobi sekali menggambar. Aku pernah berpikiran untuk menjadi seorang komikus sebagai pekerjaan sampinganku, tapi Carissa menolak hal itu karena ia bilang itu akan menggangu pelajaran ku.
"Hei, apa kau menyukai hujan di pagi hari?"
Tanya nya
"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?"
Ucapku balik bertanya padanya.
"Aromanya, membuat hatiku tenang"
"Hah? Palingan hanya aroma tanah basah, apanya yang membuat tenang?"
"Ah kau ini"
Ucapnya terlihat kesal.
Aneh bukan? Dia menyukai aroma tanah basah karena hujan.
Aku membuka buku sketsa ku dan melanjutkan gambaran ku yang belum selesai karena gangguan dari kakak ku kemarin.
Seorang gadis dengan topi jerami, gaun putih selutut, dan bunga-bunga matahari yang mengelilingi tubuhnya.
Aku bertemu dengan gadis ini 3hari yang lalu saat aku tak sengaja sedang berjalan-jalan di bukit dan mendapati nya sedang berlari dengan ceria nya sambil bermain dengan tangkai-tangkai bunga matahari disana.
Aku mendongak, menatap ke arah luar jendela. Hujan nya cukup deras.
Aku menutup buku sketsa ku dan memasukan nya kedalam tas sekolah.
Aku berdiri dari duduk ku.
"Aku akan berangkat"
Pamitku.
"Heem, hati-hati"
Jawab Carissa sambil tersenyum.
Aku memakai sepatuku dan mengambil sebuah payung.
Aku membuka payung itu saat berada di ambang pintu, lalu melangkahkan kaki ku.
Dengan perlahan kulompati air-air yang menggenang ditanah. Karena hujan ini, aku jadi tak ingin pergi ke sekolah.
Aku melangkahkan kaki ku ke sebuah saung kecil yang berada di pojok taman.
Selangkah lagi untuk ku agar bisa sampai disana. Tapi langkah kaki ku tiba-tiba saja berhenti saat mataku mendapati seorang gadis yang tengah duduk sambil meminum kopi kalengan disana.
Tak kusangka akan bertemu dengan nya lagi disini.
Perlahan ku langkahkan kakiku dan duduk di salah satu kursi disana. Aku menjaga jarak duduk ku darinya, bukan kenapa-kenapa, hanya saja aku akan disebut aneh jika terlalu dekat dengan nya.
Seperti biasa, aku mengeluarkan buku sketsa ku dan melanjutkan gambaranku kembali. Aku sedikit melirik ke arah gadis itu. Aku berusaha meniru kalung yang dipakai oleh gadis itu untuk mempercantik gambaranku. Yah, walaupun sebenarnya aku menggambar dirinya.
Gadis itu membuka sebuah sandwich dan memakan nya.
Aku hanya sekali-kali melirik padanya dan melanjutkan gambaranku.
"Hei"
Ucap gadis itu dengan tiba-tiba.