🤍Hello everyone, I'm back again, how is everyone doing? You must all be well, right? I want to tell this story, even though it's not that interesting though.... 🤍💔❤️‍🩹🌹
Happy Reading.
.
.
.
.
.
Hari itu, Ariana merasa ada yang berbeda di mansion. Para pelayan dan maid tampak lebih sibuk dari biasanya, berlarian kecil dengan nampan, kain, dan hiasan bunga di tangan mereka. Suasana seperti sedang menyiapkan pesta besar, padahal ia tidak mendengar kabar apa pun.
Ia berjalan melewati koridor panjang menuju ruang tamu, mencoba bertanya pada salah satu maid. Namun setiap kali ia membuka mulut, jawaban yang ia dapat hanya senyum singkat dan kalimat, “Nanti, Nona, nanti Anda akan tahu.”
Ariana semakin bingung. Apa sebenarnya yang mereka siapkan?
Menjelang sore, seorang maid menghampirinya dengan sopan. “Nona Ariana, mohon ikut dengan kami. Ada sesuatu yang perlu disiapkan.”
Ariana mengerutkan kening. “Disiapkan? Untuk apa?”
“Sesuai permintaan Tuan Dito,” jawab sang maid, menunduk hormat.
Mendengar nama itu, jantung Ariana berdegup cepat. Lagi-lagi Pak Dito…
Mereka membawanya ke sebuah ruangan kamar yang besar juga penuh dengan cermin, meja rias, dan lemari pakaian indah berisi gaun-gaun mewah. Beberapa maid langsung bergerak, menarik Ariana dengan lembut untuk duduk di kursi rias.
“Tunggu! Apa yang kalian lakukan?” Ariana panik, mencoba berdiri.
“Tenang, Nona,” salah satu maid tersenyum ramah. “Kami hanya menjalankan perintah. Tuan Dito meminta kami menyiapkan Anda secantik mungkin malam ini.”
“Malam ini? Kenapa? Ada acara apa?!” Ariana makin bingung, tapi tidak ada satu pun maid yang menjawab secara jelas.
Sebagai gantinya, mereka mulai bekerja. Rambut Ariana ditata rapi, di terurai gaya half up elegan dengan hiasan perak kecil. Kulit wajahnya dirias lembut, memberi kesan anggun tanpa berlebihan. Lalu tubuhnya dikenakan dress flare scuba berwarna putih lembut dengan sederhana namun tetap terlihat elegan.
Ariana menatap pantulan dirinya di cermin, nyaris tidak percaya. Ia tampak seperti seorang yang berbeda dari sebelumnya ia seperti bukan dirinya yang selama ini.
“T-tidak! Ini bukan diri Saya yang selama ini! Saya hanya mahasiswi biasa, bukan seorang yang spesial untuk pak Dito!” Ariana panik, mencoba menolak.
Namun maid lain dengan tenang menenangkan. “Semua ini demi permintaan Tuan Dito. Jangan khawatir, Nona. Anda hanya perlu menikmati malam ini.”