You are my favorite flower

anne elsyta andri
Chapter #4

Tipe idamanku

Saat aku sampai di depan florist aku melihat Ka Alder mengenakan celemek khas karyawan florist yang terlihat begitu manis di padu padankan dengan kaos putih polos miliknya.

Entah karna pakaiannya atau memang karna visual Ka Alder yang membuatnya terlihat manis. Dari luar toko aku melihatnya sedang merangkai bunga yang entah mengapa terlihat sangat mempesona. Ia seratus persen tipeku.

Setelah cukup lama aku memandangnya dari kejauhan akhirnya aku memutuskan untuk masuk ke dalam toko. "Assalamualaikum ...," sapaku pada Ka alder. "Waalaikumsalam ... Eh Flora, baru pulang sekolah ya?" jawab Ka alder sambil menoleh ke arahku. "Iya nih ka ... Tapi ngga baru banget sih tadi sempet pulang ganti baju dulu hehe. "

"Oh iya Flo kamu pegang handpone toko ya?" tanya Ka alder. "Iya ka... Kaka mau pake ya?" tanyaku balik. "Iya tadinya Gue mau update instagram florist, soalnya udah lama Gue ngga upload , tapi ngga papa sih klo Lo yang pegang berarti aman ada yang ngurus Instagram Beautiful florist."

"Oh jadi dulu kaka yang ngurus instagram Florist?" tanyaku penasaran. "Iya dulu sebelum Gue berangkat kebandung buat magang, " jawab Ka alder. "Oh kaka magang dimana emang ka?"

"Gue magang di perusahaan parfume disana."

"Wah pantes aja Kaka wangi banget ... Pasti Kaka suka wangi wangian ya?"

"Ya bisa di bilang gitu ... Awalnya Gue terbiasa nyium wangi bunga di Florist ini dari gue kecil ... Awalnya Gue iseng suka nyium wangi bunga disini satu persatu buat bedain wanginya ... eh ternyata lama kelamaan jadi kaya hobi gue milih wangi wangian hehe, " jawab Alder santai sambil melanjutkan aktivitasnya merangkai bunga.

"Wah keren banget dari hobi jadi karir juga hehe," jawabku sambil membantu membuat bouket bunga karna kami mendapat beberapa pesanan hari itu.

"Mau coba? Nih coba deh cium wanginya ... Sambil ngehirup aromanya Lu merem, rasain deh wanginya relaks banget bikin tubuh kita santai," kata Alder sambil mempraktekannya. Ia menghirup aroma bunga mawar yang ia ambil dari depannya.

Entah mengapa melihatnya seperti itu membuatku tak bisa menahan senyum terpesonaku. Namun saat aku tersenyum Ka alder justru membuka matanya dan memegang tanganku. Ia meraih tanganku dan mengarahkannya untuk mengambil bunga dihadapanku dan kemudian ia menyuruhku menghirupnya.

"Ayo jangan cuma ngeliatin aja coba deh! " perintah Alder sambil menggerakan tanganku sesuai perintahnya. Akupun tak bisa berkata apa apa aku hanya mampu tersenyum tanpa menunjukan penolakan sedikitpun.

Iya ... Aku membiarkan Ka alder menggenggam tanganku beserta bungaku, kemudian Ia mengarahkan tanganku agar kelopak bungaku berhenti tepat didepan hidungku.

Kamipun menghirup aroma bunga yang kami pegang masing masing. Hari itu terasa begitu singkat sambil asik membuat bouket dan membedakan wangi bunga tak terasa waktu menunjukan pukul 17.00 yang artinya Kami harus segera menutup toko.

Hari itu sangat menyenangkan, Aku rasa Aku menyukai hari bersama Ka Alder. Saat Aku sedang menunggu Ka alder mengunci florist tiba tiba saja perutku ini bunyi menandakan cacing cacingku butuh makan alias lapar.

Sialnya Ka alder mendengar suara perutku dan itu membuatku malu ... Wajahku memerah karna tak bisa menyembunyikan rasa maluku. "Ngga usah merah gitu mukanya Flo ... Gue juga laper ko... Kita makan dulu yuk...," kata Ka alder sambil mengacak acak rambutku pelan yang berhasil membuat jantungku serasa akan meledak.

Aku pun hanya bisa tersipu malu tanpa mengeluarkan sepatah katapun. Ka alder mengajaku mampir di sebuah kedai soto dekat Florist. "Mau makan soto ngga?" tanya Ka alder. "Aku terserah kaka aja."

"Dasar cewe ya hobinya terserah haha ... Yaudah kita makan soto aja ya yang deket biar ngga kelamaan ... Takut cacing Kamu pada demo kalo kelamaan," ledek Ka alder sambil berjalan masuk ke kedai soto.

"Ka alder!!!! Aku ngga selaper itu juga kali ..., " ocehku sambil mengejar Ka alder yang sudah masuk ke kedai soto lebih dulu.

Setelah memesan soto tak lama pesanan kami pun tiba. Sesuai dugaanku Ka alder sangat perhatian ia membiarkan Aku menerima soto lebih dulu. Kami pun menyantap soto dengan lahap.

Uhuk uhukk

"Nih minumnya Flo...," kata Ka alder sambil memberikan sebotol air mineral yang tak lupa ia bukakan tutupnya.

Glek gelek glekĀ 

Akupun meminum air yang di berikan Ka Alder.

"Makasih ya Ka," kataku sambil menutup kembali air mineralku. "Iya santai ... Makannya pelan pelan makanya Flo ... Awas keselek lagi hehe, " ledek Ka alder. "Iya kaa, " jawabku sambil tersenyum.

Lihat selengkapnya