Semua murid SMP Secang bakal satu suara jika Aulia adalah murid terpopuler di sekolahan. Ia memiliki karisma dan daya tarik yang membuat orang-orang secara alamiah terpikat padanya. Namun, nasib baik Aulia sebagai primadona sekolah tak berlaku bagi Aliando yang merupakan murid tertampan di sekolah. Meskipun selalu mendapatkan perlakuan baik dan menjadi anak emas para guru serta idola murid perempuan, Aliando sangat dibenci oleh sebagian besar murid laki-laki karena ia selalu menebar pesona dihadapan siapa pun. Ia juga sedikit arogan dan suka menyombongkan prestasinya. Jenis manusia yang menyadari bahwa ia keren dan suka memamerkan fakta bahwa ia cowok populer. Sebagai bentuk ketidaksukaan terhadap Aliando, sebagian besar murid laki-laki menyebarkan gosip jika ia adalah seorang homo seksual yang tak bisa ereksi. Gosip itu melekat erat padanya hingga ia mendapat julukan Rasenglong—tak bisa ereksi.
"Ketua OSIS Rasenglong, benarkah kau tak bisa ereksi?" Aku bertanya dengan percaya diri ketika anggota OSIS sudah selesai mengadakan rapat untuk acara jalan santai yang akan dilaksanakan beberapa hari setelah ujian mid-semester pertama.
Sebelum Aliando membela diri, semua orang yang ada di ruang rapat tertawa geli dengan banyolanku, termasuk Mulan dan Aulia. Tawa mereka berdua lembut, sehingga membuat mataku merem-melek. Melihat mereka mencuri-curi pandang ke arahku dari meja seberang, atau hanya mendengar tutur katanya saja sudah membuat pikiranku melayang kemana-mana.
Bagi murid laki-laki yang kebingungan dengan orientasi belajarnya, mengikuti rapat OSIS sejatinya tak terlalu buruk. Sebab, selain belajar berorganisasi, kita juga bisa berkenalan dengan murid-murid pintar dan cantik dari kelas lain yang selalu mendewakan nilai baik.
Kelas 2A mengirimkan Dewi dan Aulia yang begitu cantik dan energik. Mulan yang pendiam dan baik hati adalah wakil dari kelas 2B. Vida, Elvina, dan Linda mewakili kecantikan kelas 2C. Lalu, Sisilia yang mewakili kelas 2D adalah cewek antik yang pernah kutemui.
Bagaimana dengan kecantikan pejabat kelas dan pejabat OSIS dari adik dan kakak kelas? No komen, deh!
Entah kenapa aku berpikir jika rapat OSIS ini bagaikan ajang ratu sejagat yang patut mendapat apresiasi. Tentu saja karena murid mata keranjang di kelasku selalu membicarakan segala sesuatu tentang bidadari-bidadari sekolah itu.
Kami adalah sekumpulan ABG nakal yang sedang mengalami masa pubertas tingkat tinggi. Kalau kami berkumpul, mata kami menjadi berapi-api ketika memandangi para bidadari itu—membicarakan kabar terbaru atau membayangkan aksi-aksi gila yang mungkin akan dilakukan suatu hari nanti. Kami saling bertukar cerita dan mengonfirmasinya satu sama lain untuk memastikan keakuratan kabar tersebut. Bidadari-bidadari sekolah itu adalah simbol penyemangat masa muda kami.
Meski begitu, sejujurnya aku sama sekali bukan tipe orang yang mudah jatuh cinta. Mungkin aku orang yang pendiam dengan mulut yang ceriwis dalam beberapa situasi dan kondisi. Namun, aku tidak sepaham dengan laki-laki playboy yang mudah beralih dari satu perempuan ke perempuan yang lain, dan jika ada kesempatan mungkin akan berbuat mesum dengan mereka—merasa tidak puas jika sedang menjomblo. Memang tak bisa kupungkiri bahwa aku orang yang betul-betul bersih dari pemikiran kotor itu, tapi setidaknya aku tidak pernah berfantasi seperti itu kepada gadis-gadis cantik. Setidaknya begitulan kepribadianku.