Karena ingin lolos dari kelas tambahan dan membuktikan pada Mulan jika aku juga bisa sepertinya, aku menyempatkan diri membaca buku catatannya sewaktu pelajaran sekolah usai, saat berjalan di trotoar, atau ketika bersantai di rumah, aku berusaha untuk tetap membaca.
Agar diriku sendiri menjadi cinta pada pelajaran, aku mulai menonton siaran TV edukasi atau lomba cerdas cermat, lalu membayangkan bulan depan aku pasti bisa keluar dari kelas tambahan. Mendadak aku merasa diriku ini segenius Albert Einstein.
Pada saat bersamaan, aku juga menyadari membaca modul bahasa Indonesia itu butuh konsentrasi tinggi dan pemahaman yang baik agar mengerti maknanya. Lalu, ketika membaca sejarah, kita jadi menambah wawasan dengan banyaknya kisah dan peristiwa di masa lalu. Hanya saja saat mempelajari rumus matematika dan fisika, aku merasa sangat lapar.
Dalam kondisi seperti ini, aku ingin Mulan mengajariku. Pasti semangatku akan berlipat ganda.
Ujian bulanan terakhir sebelum ujian semester pertama akhirnya tiba. Saat menuju kelas untuk menghadapi ujian, aku sudah membayangkan bagaimana nantinya jika aku berhasil terhindar dari kelas tambahan dan mendapat hasil yang memuaskan. Akibat memikirkan hal itu, aku jadi cengengesan sendiri dan merasa sangat bersemangat... juga sangat percaya diri.
Aku membaca setiap soal ujian dengan ekstra hati-hati dan mengisi lembar jawab dengan penuh percaya diri, seolah tanpa beban dan perasaan takut salah. Ternyata, tulisan di buku catatan Mulan yang sangat rapi dan detail keluar semua dalam ujian bulanan kali ini.