You Are My Flaky

Luca Scofish
Chapter #37

Chapter 37

Suatu hari sepulang sekolah, ketika aku dan Nandi menonton pertandingan sepak bola antara PPSM Magelang vs PSS Sleman di stadion Madya kota Magelang, kami bertemu Zobi yang duduk manis di tribun Simolodro sendirian. Karena solidaritas sesama suporter PPSM Magelang atau merasa tak tega melihat Zobi hanya berteman dengan ponselnya, akhirnya Nandi mengajakku bergabung bersamanya. Nandi dan Zobi saling bertukar sapa biasa, betapa waktu telah berlalu, betapa mereka tidak berubah. Sebenarnya Zobi telah sedikit berubah, dan ekspresi licik, sedikit wajah nakalnya jadi terlihat jelas. Aku tahu bahwa Zobi menjalani sebuah usaha, tetapi ingatanku tak begitu jelas, dan bahwa ia pernah tinggal di Sumatera selama beberapa waktu. Kemudian, Nandi berjabat tangan dengan Zobi, dan aku juga melakukan hal serupa, seolah di antara aku dan Zobi tidak ada permusuhan.


Sejujurnya, aku juga tidak ingin mempunyai musuh dalam kehidupanku. Mungkin, satu-satunya musuh yang akan abadi dalam hidupku hanyalah disharmoni dalam keluargaku. Meskipun musuh itu mampu membentuk kepribadianku, namun aku tumbuh dewasa dengan cinta dan sedikit pengetahuan tentang agama islam. Dan agamaku telah mengajarkanku untuk mencintai mereka yang membenciku dan menjalin persahabatan dengan mereka yang menghinaku. Jalan Tuhan telah menunjukkan padaku jika cinta yang tulus dan suci tidak hanya mereka yang mencintai, tetapi juga kepada mereka yang dicintai. Sebelum aku mengenal agama islam lebih jauh, cinta yang ada di dalam hatiku hanyalah bagaikan berutas-utas benang tipis yang saling mengikat satu sama lain hingga sulit dipisahkan. Namun, ketika aku mengenal cinta bersama agamaku, cinta telah menjadi lingkaran cahaya tanpa garis awal maupun akhir yang kasat mata; memaksaku untuk mengelilingi setiap orang dan perlahan akan merengkuh semuanya.


"Ah, kita harus bersyukur bahwa PPSM Magelang akan tampil dengan kekuatan penuh." Dengan eskpresi gembira, Zobi menunjuk para pemain PPSM Magelang yang mulai memasuki stadion.


Dengan penuh kehangatan, aku berkata, "Benar, hari ini kita harus memenangkan pertandingan ini jika ingin menjaga peluang lolos menuju Indonesia Super League. Sebab, minggu depan, PPSM Magelang pasti kesulitan melawan PSS Sleman."

Lihat selengkapnya