Ketika aku sudah mulai memikirkan masa depanku, sebenarnya aku juga sudah mulai menyerah mengejar Aulia.
Sampai berminggu-minggu kemudian, sebelum aku bersiap menghadapi ujian Eps-Topik Korea, Ahmad Mufsih yang sudah kembali ke Secang setelah kontraknya habis selama dua tahun dengan Astra Indonesia mendapatkan pacar seorang perempuan muslimah, dan ia pun memulai untuk hidup di jalan Tuhan. Zobi yang melanjutkan pendidikannya di Pelni (keren banget, lho!) juga sudah berpacaran. Ia hanya meninggalkan senyuman pada masa lalu saat ia menyukai Aulia.
Waktu itu, setiap seminggu sekali, kami bertiga mengadakan pertemuan rutin untuk bermain playstation 3. Kami duduk di atas karpet, bermain Pro Evolution Soccer dengan format league home and away. Namun, pembicaraan kami masih seputar diriku yang seumur hidup tidak pernah memiliki pacar dan kehidupan Aulia yang sangat kontras dengan kehidupanku.
"Eh, kudengar sekarang ini Aulia berpacaran dengan Hyuga, lho." Ahmad Mufsih berkata sambil tersenyum karena tim kesayangannya unggul sementara waktu dari tim andalanku, AS Roma.
"Sial, anak itu jauh lebih sabar menghadapi Aulia ketimbang diriku." Zobi memaksakan tawanya, kemudian ia menepuk-nepuk bahuku dari belakang dan berkata, "Tidak berniat memukuli Hyuga dan menghancurkan hubungan mereka?"