You Are My Soulmate

A Story by Fidnaa
Chapter #11

First Kiss?

Setelah satu minggu menjalani hubungan sepasang kekasih dengan Rendy, Kira merasa sangat bahagia bisa mennjadi milik Rendy.

Hari ini adalah hari minggu di awal mereka berpacaran. Karena sudah berjanji untuk pergi bersama, jadi Kira tidak bisa membuat ibunya di kedai.

"Permisi, selamat pagi." Ucap salam dari seseorang yang baru saja datang.

Kira yang sudah siap dengan penampilannya langsung saja keluar dari kamarnya dan berlari membukakan pintunya.

Karena memang sudah dikenali olehnya, suara itu adalah suara milik Rendy kekasihnya.

"Pagi kekasihku!" Ucap Rendy membuat Kira sudah harus tersipu malu di pagi hari.

"Aish, selamat pagi juga. Oh, masuklah sebentar aku ingin mengambil sepatuku." Jawab Kira dengan sangat lembut.

"Ada siapa Kira?" Tanya Ibu menghampiri mereka yang masih berdiri di depan pintu.

"Selamat pagi bibi." Ucap Rendy menyapa Ibu Kira.

"Pagi, nak Rendy. Masuklah ke dalam, apa kalian akan pergi berjalan-jalan di minggu yang cerah ini? Mampirlah sebentar." Ucap Ibu menyuruh Rendy untuk singgah sebentar.

"Baik, terima kasih bibi."

"Kenapa baru sekarang bisa main kesini? Datanglah ke kedai, kalian kan sudah berpacaran kenapa Ibu tidak boleh tau tentang hubungan kalian?" Tanya Ibu sesampainya di ruang tamu.

"Ibu, kenapa ibu berkata seperti itu?" Tanya Kira.

"Sudahlah pergi dan siap-siap sana, kasihan kekasihmu ini menunggu lama."

"Iya bibi, maafkan Rendy. Karena Rendy tidak bisa meluangkan waktu untuk bertemu bibi."

"Aku sudah siap, ayolah kita berangkat sebelum hari semakin panas nanti." Ucap Kira mengganggu perbincangan Ibu dan Rendy.

"Bibi, kalau begitu Rendy pergi dulu. Rendy akan membawa putri bibi yang cantik ini untuk pergi jalan-jalan." Ucap Rendy berpamitan kepada Ibu Kira.

"Pergilah, jaga putriku ini ya. Dia satu-satunya mutiaraku."

"Aish, kalian berdua sudah seperti di dalam drama saja. Sudahlah, ibu Kira berangkat dulu. Jaga diri Ibu." Sahut Kira yang sudah tidak sabar ingin jalan-jalan dengan Rendy.

"Lihatlah, mutiaraku ini rasanya tidak sabar ingin segera keluar dari cangkangnya. Baiklah, silahkan pergi hati-hati di jalan ya."

Kira dan Rendy akhirnya keluar dari rumah, mereka akan segera pergi dan menuju ke tempat yang asyik untuk berkencan di hari minggu.

***

Sebuah tempat yang sering dikunjungi oleh banyak orang. Terdapat sebuah tempat duduk yang berdiri di samping lampu-lampu taman dan dikelilingi banyak bunga-bunga.

Mereka berhenti sejenak tepat disekeliling bunga-bunga yang sedang mekar dan harus sekali.

"Apa kau masih ingat tempat ini?" Tanya Rendy

"Tempat ini? Ini adalah salah satu tempat yang indah bukan, lihatlah bunganya mekar dengan sangat indah.

"Sebuah kenangan pahit terjadi diantara kau dengan seseorang yang sangat kau cintai bukan? Apa kau masih mengingatnya?"

"Apa yang kau katakan? Apa maksudmu seseorang itu adalah Rama? Bagaimana kau bisa mengetahuinya?"

"Maafkan aku Kira, hari itu aku bertemu denganmu di dalam bus bukan? Aku senang bisa bertemu denganmu tapi setelah aku melihat Rama berdiri di sini hatiku sakit. Mengetahui kau akan bertemu dengannya, aku mengikutimu dan bersembunyi di balik sana. Saat Rama mengatakan sesuatu yang membuatmu menangis, aku ingin sekali keluar dan menghabisinya. Dan saat kau berlari, aku juga ingin mengikutimu. Tapi ada kabar mengenai nenekku yang sakit, jadi aku harus segera pergi menemuinya."

"Oh, jadi saat itu kau mengikutiku? Aku tidak apa, hanya saja sangat terkejut saat Rama mengatakan semua itu."

"Lalu, kemana kau pergi setelah kejadian itu? Kenapa kau menghilang tanpa kabar."

"Ada banyak hal yang ingin aku katakan, tapi aku belum bisa mengatakannya sekarang. Maafkan aku."

"Baiklah, aku akan mendengarkannya ketika kau sudah siap mengatakan itu. Kenapa kita harus mengungkit masa lalu, sekarang kau sudah menjadi milikku bukan miliknya lagi. Mari kita buat kenangan indah di sini."

Lihat selengkapnya