You Are My Soulmate

A Story by Fidnaa
Chapter #13

Kurasa Akan Bahagia

Dua bulan berjalan, kisah-kisah cinta yang mereka jalani masih sama seperti awal mereka berkencan.

Hari ini Kira sangat bahagia karena sebentar lagi dia akan berulang tahun yang ke-18 tahun. Tentu saja berita sebesar ini dia tidak akan merahasiakannya kepada kekasihnya.

Dia ingin Rendy, Disya dan Ibunya menemaninya eprgi berjalan-jalan dengannya satu hari penuh, karena hari ini bertepatan dengan hari minggu. Kesempatan besar bagi kira yang ingin menghabiskan waktunya bersama dengan orang yang dia sayangi.

"Bukankah aku sudah bilang kepadamu bahwa hari ini aku tidak bisa keluar bersamamu?" Ucap Disya dari sebrang sana.

"Tapi kumohon untuk hari ini saja sahabatku, apa kau lupa hari ini adalah hari yang bahagia bagiku. Ayolah!" Ucap Kira meyakinkan agar Disya ikut keluar bersamanya.

"Tidak bisa Kira, aku minta maaf. Hari ini aku akan menjemput kakakku di bandara, jadi aku tidak bisa menemuimu hari ini."

"Baiklah, jika itu memang sangat penting. Silahkan sampaikan salamku kepadanya."

"Maafkan aku sahabatku."

"Tidak masalah, kau tidak salah. Baiklah akan kututup."

"Ada apa? Kenapa wajahmu berubah seperti itu?" Tanya Ibu yang baru saja berjalan melewatinya.

"Tidak. Ibu, apa hari ini kau bisa keluar bersama dengan putri ibu yang sangat cantik ini? Kau pasti ingatkan hari ini hari apa?"

"Ya Tuhan kenapa ibu bisa lupa, hari ini adalah hari minggu kedai pasti akan sangat ramai sekali. Ibu akan segera bersiap-siap dahulu. Jika kau ingin pergi keluar bersama dengan ibu lain kali saja."

"Untuk putrimu ini, kau lebih mementingkan kedai daripada aku?"

"Justru ibu membuka kedai demi untukmu. Sudah ibu pergi dulu."

"Baiklah, hati-hati di jalan."

KRIING~ KRIING~

Suara ponsel Kira berdering, sebuah panggilan baru terlihat dari layar ponselnya.

"Rendy, dialah satu-satunya."

"Halo kekasihku, aku menelfonmu karena aku ingin mengatakan kepadamu bahwa hari ini aku tidak bisa menemanimu. Karena ada urusan yang sangat mendadak, pamanku menyuruhnya datang ke rumah. Maafkan aku sayang, kuharap kau tidak kecewa." Ucap Rendy yang menjelaskan terlebih dahulu.

"Mmm, aku fikir kau yang akan menemaniku pergi hari ini. Baiklah, tidak masalah, urus saja urusanmu itu kabari aku jika kau sudah menyelesaikannya."

"Kau memang sangat pengertian. Aku selalu mencintaimu Kira, aku tutup dulu ya!"

"Aku juga, jaga dirimu."

(Kira POV)

Kenapa semua orang tidak bisa aku ajak keluar untuk merayakan hari bahagiaku ini? Ada apa dengan mereka semua, aku sangat tidak beruntung tahun ini.

Ulang tahun yang ke-18 tahun bukanlah hal yang paling menyenangkan, aku akan semakin tua dan banyak dilupakan.

"Apa mungkin aku membantu ibu saja di kedai?"

"Baiklah aku akan segera menemuinya di kedai, lagipula bosan juga berada di rumah sendirian."

Beberapa menit perjalanan kini aku berada di halte depan kedai ibu, kedai itu terlihat sangat tua, tapi tidak jaranng orang yang masih berbondong-bondong datang kemari.

"Bibi gawat! Itu Kira bukan?" Ucap Disya yang sudah ada di kedai bersama dengan Ibu.

"Yang benar saja kau jangan bergurau." Tambah Rendy yang ternyata sudah ada di sana bersama dengan mereka.

"Benar itu Kira, mengapa dia cepat sekali datang kemari. Bibi akan matikan lampunya, lagipula semua persiapannya sudah selesai kan." Ucap Ibu.

"Kenapa kedai ibu tiba-tiba padam? Bukannya tadi sudah sangat ramai?" Ucapku berjalan mengahmpiri kedai ibu yang tiba-tiba gelap seketika.

"Permisi! Ibu, ini Kira. Apa ibu ada di dalam? Ibu, Kira masuk ke dalam ya. Apa ibu tidak ada di dalam? di dalam memang sangat gelap, akuu takut jika masuk ke dalam sendirian." Ucapku tanpa sengaja mendorong pintu kedai yang ternyata tidak di kunci.

Lihat selengkapnya