"Halo Ra? Gimana jadi?" tanya Fahmi di telepon.
"Jadi? Jadi apa ya Mi?" balasku dengan kondisi yang lebih mendingan paska masalah dengan Wendi tadi.
"Ehm, kamu lupa ya? Katanya ngajak makan siang."
Seketika aku teringat ajakkanku ke Fahmi soal makan siang. Karena masalah Wendi aku jadi lupa.
"Ohh, iya Mi, iya. Jadi dong. Di Voltrux café ya. Nanti kutunggu di lobby deh."
"Oke Ra, tapi kok suaramu berat? Kamu sakit ya?"
"Enggak, enggak kok Mi." balasku yang mencari alasan jika suara beratku ini karena tangisanku tadi.
"Kalau sakit, next time nggak apa-apa kok Ra."
"Enggak kok mi, kita jadikan aja. Lagipula aku kan sudah janji."