SMA Cemerlang merupakan salah satu SMA favorit di Jakarta Pusat. Eksistansinya dibidang musik dan olahraga bahkan akademik sudah tidak dapat diremehkan lagi bagi sekolah lain. Di tiap awal tahun ajaran baru selalu saja mendatangkan siswa-siswa baru berprestasi dengan seleksi yang sangat ketat.
Hari ini adalah hari pertama PLSBSB dilaksanakan. Apel pagi pukul 7 dimulai dengan ucapara pembukaan yang diiringi dengan anggota orkes yang siap memainkan alat musiknya.
Anggota OSIS selaku panitia sudah memimpin di depan untuk mengatur barisan siswa baru. Tak sedikit siswa yang terlambat dan berdiri dibarisan khusus.
Terumpet mulai dimainkan diiringi dengan ketukan drumb tanda apel pagi itu dimulai. Salah satu dari mereka memimpin didepan untuk menyelaraskan setiap harmoni, melodi, serta ketukan yang dimainkan.
Apel itu terus berlanjut sampai tim orkes telah menampilkan musik mereka.
Tepuk tangan meriah dari para siswa didapatkan setelah mereka selesai memainkannya.
"Sukses bro?" tanya seorang lelaki setelah anggota kor itu bubar.
"As always, kapan sih kor yang gue pimpin gagal?"
"Arka dengan narsis adalah dua hal yang gak bisa dipisahkan, ckck!" celetuk seorang gadis pemain cello membuat ketiganya tertawa.
"Buru ah, ganti profesi lo jadi ketua OSIS. Gue tunggu 5 menit buat ganti baju!" seru Devan.
"Siap, ayo Nes ganti baju!" ajak Arka kepada Nessa dengan mengerling nakal.
Nessa memutar bola matanya. "Najis! Otak mesum lo tu harusnya dimuseumkan! Gak baik buat junior kita nanti," dengan penuh kesal ia berjalan meninggalkan Arka.
Mulut pria itu gak ada bedanya sama tingkah lakunya. Sama-sama ganjen.
"Hahah masih susah aja ngajak dia nge- date. Nessa tunggu aku di wc biasa!" serunya sambil mengejar Nessa yang ikut berlari takut dari kejaran Arka.
Devan yang melihat kelakuan mereka berduapun menggelengkan kepalanya. Mereka selalu begitu disetiap saat. Ada yang bilang, Arka suka dengan Nessa. Tapi menurut Devan, keduanya hanya menunjukan rasa sayang sebagai sahabat.
Ngomong-ngomong, siapa sih yang gak kenal Arka Sandjaya Aldiputra? Cowok berprestasi dibidang akademik, ketua OSIS, kapten basket, pemimpin orkestra, Githapati Marching Band. Oke, komplit.
Behh sudah pasti jadi idola di SMA Cemerlang. Tapi minusnya ya cuma satu, playboy!
Dari sekian banyak golongan pria, entah kenapa Arka memilih golongan jahat itu.
Dia itu ramah banget sama semua orang, apalagi sama cewek. Gak heran sih namanya juga playboy. Sifatnya yang easy going membuat para gadis jadi baper sama dia. Dan itu keuntungan tersendiri bagi Arka, karena dengan begitu dia bisa memacari semua gadis yang dia suka.
Tapi tetap harus memenuhi kriteria Arka tentunya. Jangan salah, selera Arka itu tinggi. Salah satunya cantik, tinggi, dan modis.
Ehh itu tiga kali ya. Ah pokoknya gitu, Arka itu perfect!
"Gimana sama ruangan? Udah siap, kan?" tanya Arka setelah mengganti bajunya dengan almamater osisnya kesalah satu tim koordinasi penataan ruang.
"Beres kak, udah perfect pokoknya," jawab salah satu dari panitia.
Seaneh-anehnya Arka, dia tetap tanggung jawab sama apa yang jadi tanggung jawabnya.
Laki-laki itu mengangguk dan kembali mengedarkan matanya keseluruh ruangan. Bibirnya mengurva melihat para SIBA khususnya perempuan yang hampir good looking semuanya.
"Siswa baru, pacar baru dong!" serunya dalam hati.
"Mulai aja, pramaterinya juga udah dateng," perintahnya.