Setelah sebulan tidak ada kabar berita apapun dari Rezky, akupun memilih untuk memulai kehidupan sekolahku tanpa kegalauan lagi. Kupikir aku harus fokus dengan sekolahku tidak boleh memikirkan yang dulu-dulu lagi.
Ada satu hal yang tidak kusangka kemudian terjadi lagi. Ada seorang teman yang mendekatiku,ya jurusan kami berbeda. Dia beda kelas denganku. Ketika itu memang kami cukup dekat dan memang sering terlihat bersama. Entah ketika dikantin atau jalan kaki ke gerbang sekolah.
Akupun mulai terbiasa dengan kehadirannya. Ya meskipun memang tidak bisa menggantikan sosok Rezky. Aku mulai berpikir, apakah aku harus memulai lagi untuk membuka hati? Apakah aku bisa berpaling dari Rezky? Banyak pertanyaan berkecamuk dalam pikiranku.
Seiring berjalannya waktu, sudah sebulan lamanya aku dan Dodi dekat, aku akhirnya memberanikan diri untuk membuka hati.
Keesokan harinya, ketika jam istirahat, Dodi memintaku untuk menemuinya di taman sekolah. Dan aku langsung menemuinya saat itu juga.
"Kenapa manggil kesini?" tanyaku
"Gue mau ngomong sesuatu sama lo. Gue ajak kesini biar romantis aja. Hehe" jawab Dodi
"Ngomong apa?" Tanyaku
"Kita kan uda sebulan deket, gue tau lo seperti apa orangnya. Gue rasa juga lo uda bisa menilai gue. Gue ngerasa nyaman dan klop sama lo. Mau jadi cewe gue gak?" tanya Dodi
Awalnya aku hanya terdiam, sempat berpikir kenapa harus merasakan ini lagi, namun pada akhirnya menerima Dodi menjadi pacarku. Ya, tentu saja Dodi dan Rezky memiliki sifat dan sikap yang berbeda. Dan baru seminggu aku dan Dodi bersama, aku terkejut dengan kehadiran Rezky kembali tiba-tiba.