Keesokan harinya, aku bersiap lagi ke kampus. Semalam setelah berbincang di telpon dengan Jaya aku langsung tertidur. Aku sedang berpikir, hubunganku dengan Jaya sudah berjalan cukup lama. Dari aku masih SMA kelas 3 sampai aku masuk kuliah. Apakah aku akan terus bersama Jaya atau tidak, aku juga masih belum tau. Karna memang aku dan Jaya terhalang perbedaan keyakinan.
Terlalu serius aku berpikir, sampai tak sadar kalau aku sudah mau tiba dikampus. Kali ini aku berpikir hal lain, aku ingin cepat lulus. Memang masih panjang perjalanannya, tapi aku yakin pasti bisa.
"Chikaaa" suara Tina memanggilku
"Eh kenapa Tin?" tanyaku
"Gak apa-apa abis gue liat lo tadi jadi gue panggil. Sekalian bareng hehe" jawab Tina
"Hahaha kirain kenapa yaudah yok" jawabku
Lalu kami berjalan menuju kelas kami, ku lihat masih sepi. Memang sudah biasa seperti itu, terkadang kalau sedang malas menunggu dalam kelas, kita duduk di lorong depan kelas. Dan karna terbiasa seperti itu, akhirnya setiap ada yang datang tidak langsung masuk kelas dan langsung ikut duduk. Ketika dosen sudah terlihat barulah semua masuk kelas.
Memang banyak hal yang terjadi sejak aku menjadi mahasiswa. Hidup yang berbeda dibandingkan ketika aku masih sekolah. Ketika itu aku ingin cepat-cepat kuliah. Dan ya kehidupan seorang mahasiswa memang serumit itu. Tapi dengan adanya teman-temanku, rasa jenuh yang terkadang muncul pun hilang karna terlalu asik.
Dan tanpa terasa, semester pertama dan kedua sudah berhasil kami lewati. Memasuki semester tiga dan empat tentunya memiliki kesulitan yang berbeda. Dan tingkat kejenuhan pun sudah mulai dirasakan.
"Cuy ga brasa ya uda semester tiga dan empat aja kita. Duh makin banyak deh ini mata kuliahnya" ucap Tina
"Iya cepet banget. Ntar tau-tau kita mau skripsi dah" jawabku.
"Duh gue belom kepikiran sama sekali tuh skripsi nanti gimana" jawab Ika.
"Ah gampang, yang penting fokus aja kita nanti pasti bisa sendiri kok guys" jawab Dewi.
"Oiya kita kan ada sidang proposal ya? Dari situ bisa langsung bikin skripsi kan ya?" Tanyaku