Sosok itu adalah Rezky. Aku kaget setengah mati begitu melihatnya berdiri dibelakangku.
"Loh ngapain lo disini?" tanyaku dengan masih sedikit kaget
"Gue uda ngikutin lu emang daritadi. Pas sekilas gue liat kaya kenal, jadi gue ikutin. Lu jalan digang situ, gue ikutin pake motor, tuh motor gue, gue titip ditongkrongan. Karna gue liat lu jalan kaki kesini jadi gue susul" jawabnya
Aku hanya menatapnya dalam diam, masih setengah terkejut karna kemunculannya secara tiba-tiba setelah 10 tahun lamanya kami berpisah. Namun, dengan kondisi aku masih berpacaran dengan Doni, bahkan dia menemuiku saat aku sedang menunggu Doni!
"Kenapa sih lu, panik banget" tanya Rezky
Aku tidak menjawabnya, hanya sibuk tengok kiri kanan, takut Doni datang.
"Oh nungguin cowo lu? Jadi lu masih sama cowo yang beda keyakinan itu? Gue denger cowo lu beda keyakinan tuh" ucapnya sembari melirikku tajam
"Iya, kenapa? Ga ada urusan sama lu kan? Toh kita kan juga uda lama pisah" sahutku
"Chika, denger gue. Sekian lama kita pisah, gue masih sayang sama lo. Kenapa sih lo masih pertahanin hubungan lo sama cowo lo itu? Lo juga tau pasti ga akan bisa diterusin" ucap Rezky
Aku tidak menggubris Rezky, aku mengalihkan pandanganku ke HPku.
"Chik, jangan bilang lo berpikir untuk?.... Gak kan gak mungkin? Gue tau lo ga akan begitu" tanya Rezky dengan wajah serius
Lagi-lagi aku tidak menjawab Rezky. Karna akan semakin panjang lagi pasti jika ku jawab.
"Chika, please jawab gue. Bilang kalo itu gak bener. Bilang kalo gue salah" tanya Rezky
"Lo mending menyingkir deh, cowo gue bentar lagi sampe" hanya itu yang kluar dari mulutku
Ku lihat Rezky tampak sedikit kecewa, dan akhirnya dia pergi ke tukang nasi uduk langganannya, tepat saat Doni sampai dan dari kejauhan aku bisa melihatnya sedang melihatku dan Doni dengan tatapan kesal. Ku lihat ekspresi Doni, sepertinya dia tidak tau ada Rezky tadi.
"Kamu tumben telat dikit?" Tanyaku
"Iya tadi macet soalnya, makanya aku rada telat. 5 menit doang kan aku telat" jawab Doni
"Hmm yaudah" jawabku