Rezky lagi-lagi mulai mencari masalah denganku. Dia mulai mengungkit soal Doni. Kali ini dia menuduh kalau Donilah ayah dari bayi yang sedang ku kandung. Aku tau dia sedang mencari alasan untuk bisa putus lagi denganku. Dan yang selalu bisa dia lakukan adalah melimpahkan kesalahan pada orang lain.
Fisikku sebenarnya sudah lelah menghadapi Rezky. Tapi hatiku masih ingin bertahan meski tau tak akan berhasil.
Setiap harinya, ada saja yang ia jadikan bahan omelan dan caci makinya. Jika teman-temanku bertanya,
"Lu kenapa gak pisah aja sih? Uda tau dia jahat sama lu. Manfaatin lu"
Aku akan selalu menjawab dengan sabar,
"Gue percaya dia, gue sayang dia. Pasti dia berubah kok"
Sampai akhirnya, Rezky benar-benar mengakhiri lagi hubungan kami, dengan alasan aku bermain gila dengan Doni. Dan yang paling menyakitkan adalah, saat dia bilang
"Lu jangan pernah lagi cari gue. Jangan sekali-kali lu ganggu gue lagi. Gue uda pindah kantor dan rumah. Oiya satu lagi, anak itu bukan anak gue, tapi anak Doni. Jadi jangan pernah lu ngaku-ngaku itu anak gue. Ngerti lu?" Ucapnya
Aku tidak berani melawan, dan hanya diam saja mendengarnya berkata seperti itu. Betapa sakit hatiku saat ia tidak mengakui anaknya sendiri.
Tapi yang membuatku heran, padahal dia sendiri tau dan sadar, dialah ayah kandungnya! Dan mungkin, karna satu dan lain hal yang membuatnya begitu. Aku masih ingat dia yang dulu menemaniku ke dokter dan orang pertama yang tau kehamilanku. Dia yang dulu pusing memikirkan apa yang harus dia lakukan, karna saat itu belum bekerja. Dia yang menyarankan untuk priksa ke dokter kandungan kenalannya, meski tak pernah terjadi. Dan dengan tiba-tiba semua itu hilang, dan dia berubah jadi seperti itu.
Aku hanya berani cerita dengan Andri dan Puspita. Ketika mereka tau kalau Rezky seperti itu, mereka marah sekali padaku.
"Idih tuh laki begitu amat ya. Lo tuntut kali Chi harusnya. Kasusin aja dia tuh. Depannya mah manis emang, aslinya jahat banget najis" ujar Puspita
"Chi, kan gua uda pernah bilang sama lu, ini cowo bukan cowo baik-baik. Sebenernya dari muka dia juga udah kliatan banget, tapi lu kan lagi batu, lagi cinta-cintanya, jadi mana peduli lu sama omongan orang. Ternyata bener kan gua emang brengsek dia. Gua tuh cowo Chi, jadi gua sangat paham cowo brengsek macem gitu" ucap Andri
Temanku yang memang sudah pernah bertemu dengan Rezky, semua tertipu dengan sikap ramah, baiknya dia. Karna aslinya dia sangat jahat, tidak bertanggung jawab sebagai seorang lelaki dari apa yang sudah ia lakukan. Dan dia akan terus menekanku dan membuat seolah-olah akulah yang salah, akulah yang jahat.
Suatu hari Puspita mengingatkanku lagi soal kandunganku yang semakin besar ini,
"Chi, udah lu itu harus USG. Lu ga mau liat perkembangan anak lu? Lu juga ga tau kan anak lu cewe apa cowo" ucap Puspita