Aku dan keluargaku sedang memikirkan, bagaimana dan apa yang harus aku lakukan, yang harus ku katakan pada bosku.
Akhirnya aku memutuskan untuk cerita dengan bosku yang wanita. Karna aku merasa dia pasti akan lebih mengerti kondisiku. Dan lagi-lagi aku harus menyiapkan mentalku lagi untuk bicara. Awal kali, aku mencoba mengirim chat pada bosku, dan menjelaskan yang sebenarnya.
Keesokan harinya, tepatnya hari sabtu, beliau datang ke kantor. Dan memanggilku untuk bicara empat mata.
"Chika, bener yang kamu chat ke saya itu semalem?" tanya bosku
"Iya Bu" jawabku
"Coba cerita sama saya, gimana kok bisa sampe begitu" pinta bosku
Dan akhirnya aku menceritakan secara lengkap padanya.
"Oh cowokmu yang orang Medan itu ya? Yang sering anter jemput kamu itu kan?" tanya bosku
"Iya Bu yang itu" jawabku
"Trus dia bener-bener uda lost kontak sama kamu? Ga mau tau juga soal anakmu?" tanyanya lagi
"Iya Bu, saya uda lost kontak sama dia. Dia sendiri yang minta buat gak diganggu, dia juga bilang ini bukan anak dia" jawabku
"Yauda, kamu yang sabar. Jangan sampe dendam. Nanti malah kepahitan. Anakmu itu juga ga salah, jangan cuma karna cowokmu yang gak tanggung jawab begitu malah jadi anakmu yang kena imbas. Nanti saya coba bantu bilang pelan-pelan sama Bapak ya soal kondisimu. Oiya kamu nanti jadi bakal ijin brapa lama? Soalnya saya juga kan harus persiapan juga kalo kamu nanti ijin lahiran" tanya bosku