#03
“Pasti dia kabur ke Daegu karena masalah kemarin” tebak Mingyu pada Kai saat istirahat sekolah
“…”
Kai terlihat berpikir, apa masalahnya? Kenapa harus kabur?
“Apa kau mencemaskannya?”
“Tentu saja. So-Hyun adikku, mana mungkin aku tidak mencemaskannya” ujar Kai dengan tampang cemas.
“Tapi apa masalahnya?”
“Aku juga tidak tau” ucap Kai
Dari kejauhan Baekhyun dan Yeonjun datang menghampiri Kai juga Mingyu.
Yeonjun ber-highfive dengan Mingyu. Mereka memang sangat dekat dan akrab.
“Wahhh…untuk pertama kalinya aku melihat keakraban kalian” puji Baekhyun sambil bertepuk tangan.
“Tapi kelihatannya kalian sedang dalam masalah” timpal Yeonjun yang menyadari mimik wajah Kai.
Kai dan Mingyu terdiam sesaat.
Setelah itu datang Jennie, Jisoo, dan Adora.
“Annyeong!” dengan riangnya Adora menyapa Kai.
“Ada apa?” Tanya Jennie
“Kau telah tertinggal topik yang sangat menyenangkan noona” ucap Yeonjun sambil menahan tawanya.
“Bagaimana kabar kakakmu?” ucap Mingyu pada Jisoo
“Dia akan kembali setelah tangannya benar-benar sembuh”
Semuanya mengangguk pelan.
Kai dan Mingyu memutuskan untuk tidak menanyakan hal yang ingin ditanyakan pada Yeonjun. Dan pada akhirnya mereka berbincang dan saling melempar kata dan kalimat.
…
Bruukkk…
Aku menabrak seseorang
“Mianhae” ucapku sambil membungkukkan badan
“Gwaenchanha” katanya ramah
Aku melihat seorang lelaki yang sangat baik dan tampan. Dia menawariku untuk pergi bersama karena arah jalan yang sama pula.
Diperjalanan, aku sempat berkenalan dan berbincang dengan lelaki yang bernama Sungjae.
“Apa kau sedang melarikan diri?” celetukku
“Hah? Maksudmu? Kabur?”
“Aaa…ya” cengiranku muncul seketika
“Aku bukan orang sepertimu. Lenganku baru saja sembuh dan aku berencana untuk kembali besok. Apa kau mau ikut?’ tawarnya dengan ramah
“…”
“Baiklah, aku mengerti, kau kan baru sampai di Daegu, nikmati saja dulu” katanya yang kemudian diikuti tawa kecil.
Aku memukulnya pelan
Kamipun tertawa bersama.
…
Malamnya di rumah Seoul…
“Besok aku akan ke Daegu” ucap Kai ditengah keheningan.
Mingyu tak berniat membalas ucapannya itu, dia hanya menoleh dan kemudian memfokuskan dirinya lagi.
“Aku akan meminta izin pada guru untuk satu hari besok” ucapnya lagi yang langsung pergi kearah kamarnya.
“Haisshh…untuk apa dia susah payah pergi kesana. Telpon saja, itu lebih mudah” kata Mingyu
Tut…tut…tut…
“Ayolah”
Tut…tut…tut…
“Aigo! Dia bahkan tak mengangkatnya”
Mingyu terus menerus menelponku
Aku hanya membiarkannya dan tidak peduli dengan dering berisik itu.
Paginya aku kembali mengirup udara segar
“Selamat pagi Daegu” sapaku pelan dengan senyum yang mengembang indah diwajah.
Matahari mengintip dari jendela kamar. Aku bergegas menuruni tangga dan bersiap pergi keliling sekitar sini.
Di tengah perjalanan aku mendapati seorang Sungjae yang dengan entengnya membawa satu tas.
Dia pasti akan berangkat. Batinku yang langsung menghampirinya.
“Annyeong!” sapaku
“So-Hyun”
“Ya”
Aku dan Sungjae saling melempar senyum
“Apa kau yakin tidak akan ikut dengan ku?” Tanyanya memastikan
“…”
“Pasti teman-temanmu itu merasa kehilangan, sebaiknya kau kembali. Aku bersedia menunggumu bersiap-siap” katanya
Aku masih terdiam. Memikirkan tawarannya itu. Akhirnya akupun mengiyakan tawarannya. Sungjae mengantarku pulang.
“Kau tinggal sendirian disini?” tanyanya saat tau di rumah ku tak ada siapapun lagi selain diriku yang lari dari Seoul karena masalah keluarga.
“Ini rumah lama ku, tapi sebenarnya paman dan bibiku juga tinggal disini. Mereka sepertinya sedang pergi” kataku
Sungjae mengangguk-angguk mengerti.
5 menit pun berlalu…
“Maaf telah merepotkanmu”
“Tidak apa”
Perjalanan daru Daegu ke Seoul terasa berbeda dengan kehadiran seorang lelaki asing yang baru ku temui kemarin, tapi untung saja dia lelaki yang baik, dan lebih beruntungnya dia satu sekolah dengan ku.
…
“Kau yakin akan pergi?” Tanya Mingyu yang ntah keberapa kalinya.
Hari ini kedua kakak beradik itu memutuskan untuk tidak sekolah.
Kai yang sedang sibuk menalikan tali sepatupun menoleh ke arah adiknya.