You Just My Best Friend

Rushi Mu'min Aziz
Chapter #4

04

#04

Perbincangan tentang topik hangat terjadi di sekolah ini. Topik dari seorang Kai yang terkenal keras dan tegas, tidak peduli pada siapapun ternyata memiliki seorang adik perempuan yang memiliki sifat bertolak belakang. Selain itu Kai juga sangat disegani oleh murid-murid. Hubungannya dengan Jennie juga mulai terdengar, padahal mereka sudah mencoba menyembunyikannya.

        “Wah-wah, aku masih tak percaya” kata Yeonjun padaku ketika dikelas pagi itu.

Aku yang tidak tertarik dengan awal pembicaraan itu tidak meresponnya sama sekali.

        “Bagaimana rasanya? Apa dia tidak bisa bersikap baik padamu?” tanya nya memastikan.

        “Tapi dia sangat beruntung”

        “Apa keluargamu keturunan darah biru?”

        “Ah tidak-tidak, lupakan kalimat ku barusan”

Aku memejamkan mata, tangan ku mengepal erat.

        “Yaa! Kau berisik sekali, mengganggu” omel ku.

Terlihat wajah Yeonjun yang menahan tawa.

        “Mwo?”

        “Hahahaha….!!!” Tawa itu meledak ditengah keramaian kelas.

        “Kau tahu? Kau itu sangat lucu jika sedang marah” ungkapnya.

Aku menatapnya tajam. Lelaki itu masih belum puas menertawakanku.

        Plak!

Aku memukul kepalanya agak keras sampai tawanya perlahan berhenti.

        “Kau sangat berisik!”

Kai tiba-tiba datang ke kelas dengan tampang yang seperti biasanya.

        “Kau tidak perlu mengganggu So-Hyun”

Senyumku berkembang saat Kai membela diriku.  

        “Sebenarnya aku sudah bosan menghadapi kalian berdua. Memangnya tak ada gadis lain selain adikku?” tanya nya merasa kesal.

Yeonjun terdiam tapi tak bisa diam, sesekali lelaki itu memicingkan matanya ke arah Kai.

        “Memangnya aku tidak berhak mendapat cintanya?” tanya nya.

        Dug!

Ntah apa yang menghantam jantungku yang semula tenang. Kai yang memicingkan matanya menatap tajam Yeonjun yang sedang menatapku. Kai tersenyum.

        “Ternyata dugaanku benar” katanya yang kemudian pergi karena sebentar lagi guru datang.

 

 

 

Jantungku semakin berdegup kencang dan terdengar berbeda saat dekat dengan seorang Yeonjun. Aku bahkan lupa bagaimana cara berbicara dengannya. Adora dan Jisoo selalu meledekku dan bilang kalau aku juga mencintai lelaki itu.

Sejak kapan aku bisa jatuh cinta padanya? Aku bahkan tidak pernah berniat dan berharap bisa mencintainya. Ya, aku baru ingat kalau dia memang sahabat maya ku saat itu. Pantas saja dia tahu segala hal tentang ku, walaupun tak sepenuhnya tahu.

        “Permisi”

Aku tidak habis pikir, kenapa semua ini bisa terjadi? Aku tidak percaya kalau ini nyata, ku harap aku sedang bermimpi sekarag.

        “Permisi” tepukan tangannya yang mennyentuh bahu membuatku sedikit terperanjat kaget.

        “Ya?” orang itu tersenyum padaku.

        “Apa kau tahu ruang kelas 3-A ada dimana?” tanya nya.

Aku yang baru pertama kali melihatnya masih tetap menatap, dan sesekali memincingkakan mata.

        “Kau siapa?” tanya ku.

        “Oh, maaf, aku murid pndahan. Park Jimin” katanya sambil mengulurkan tangan kanannya. Aku membalas uluran tangannya itu. Menjabatnya.

        “Kim So-Hyun, 2-A” ku perkenalkan diriku pada orang itu, berjaga-jaga, siapa tahu nanti aku akan bertemu dengannya lagi.

Jimin masih menjabat tanganku dengan erat, dan tersenyum padaku, aku mencoba melepaskanya.

        “Maaf…boleh kau lepaskan tanganku?” tanya ku yang masih berusaha.

        “Oh, maaf-maaf”

Dari kejauhan Kai sedang memperhatikan . saat Kai menyadari seseorang yang sedang berhadapan denganku, Kai dengan langkah cepatnya menghampirku dan Jimin.

        “Park Jimin” ucap Kai yang membuat ku dan Jimin menoleh ke arah suara.

        “Waw…itu kau Kim Jong In?”

        “Kai” ralatnya

        “Hahaha…baiklah, aku tahu kau tak menyukai nama mu itu” ujar Jimin santai

Mereka sangat akrab jika diperhatikan, dari gaya bicara, dan gerak-geriknya pun terlihat.

        “Kalian terihat sangat akrab” ucapku

        “Ya, dia sahabat terbaikku, Jimin-ssi”

        “Oh”

Lihat selengkapnya