Waktu itu hujan deras. Aku baru saja turun dari angkutan umum dan berteduh di sebuah halte. Aku tidak membawa payung. Aku tidak pernah membawa payung. Tetapi aku harus cepat sampai kampus karena aku ada kuis. Kulihat di sekelilingku tidak ada orang yang bisa kupinjami payung. Bahkan anak kecil yang biasanya berkeliaran untuk ojek payung pun tidak terlihat.
Nekat, akhirnya aku berlari dan menerobos hujan. Peduli setan dengan alergiku pada dingin yang selalu membuat badanku bentol-bentol. Jarak dari halte ke kampusku memang tidak terlalu jauh, tapi hujan ini cukup membuat bajuku basah kuyub. Sialnya, di tengah jalan aku terpeleset.
Saat itulah, seketika hujan berhenti tepat di atas kepalaku. Aku melihat uluran tangan seseorang yang sedang memayungiku. Persis seperti cerita di K-Drama yang melakukan adegan slow motion, saat itu, ketika aku menerima uluran tangannya untuk bangun, aku tahu aku jatuh cinta. It was my love at first sight.
Laki-laki yang tidak kuketahui namanya itu mengantarku sampai lobi depan kampus. Aku hanya bisa mengucapkan terima kasih dan langsung berlari ke arah lift, menuju kelas.
***