Degggg
Semua cewek-cewek berteriak histeris dengan apa yang dilihat oleh mereka sekarang. Ketiga teman Reno pun ikut kaget dengan pemandangan langkah seperti ini. Mereka yang melihat saja rasanya seperti ingin pingsan. Apalagi Febi? Coba bayangkan The Most Wanted tajir tiba-tiba bersikap manis dengan gadis mungil nan sederhana ini? Apalagi Febi yang notabene nya anak baru. Belum sampai sehari ia bersekolah disini.
Febi menatap bahu Reno, lalu menatap matanya. "I-iya kak," jawab Febi gelagapan. Ia tahu Reno kelas XII, karena ia barusan melihat pangkat kelas yang ada dibahunya.
"Lo satu kelas dengan Rini?"
"Iya kak."
"Lo pulang bareng gue hari ini. Tunggu gue di kelas lo." Kata Reno. Lalu ia melepaskan tangannya dari dagu Febi.
"Ta-tapi kak? Kok gue harus pulang sama kakak?"
"Nurut aja. Nggak ada penolakan!" Sambil mengacak-acak lembut rambut Febi lalu ia tersenyum . Setelah itu, Reno pergi dari kantin dengan tampang datar miliknya. Teman-teman Reno sampai melongo melihat kejadian tadi. Karena mereka tahu, sejak masuk sekolah sampai sekarang belum ada tuh dia suka sama cewe disekolah ini. Sampai mereka mengira kalau Reno itu HOMO. (Hahaha segitunya lu Ren:v)
Setelah makan, mereka berempat langsung menuju kelas. Rini kasihan kepada Febi, karena ulah abangnya itu ia menjadi trending topic di sekolah. Ntah itu dari kakel nya, teman seangkatannya ataupun adkelnya.
"Eh Feb. Lo harus jawab jujur. Lo udah lama kenal sama abang gue?" Kata Rini memastikan.
"Nggak lah, gue mana kenal sama abang lo. Ini kali pertama gue lihat abang lo. Gue aja nggak tau kalo Reno itu abang lo. Sumpah gue nggak tau harus gimana Rin." Febi terlihat gusar karena ia takut akan terjadi masalah besar nantinya.
"Feb, lo nggak perlu kek takut gitu sih. Tenang aja, cewek-cewek disini itu cuma berani bacot doang. Kalo diajakin berantem mah, nyalinya kek jeruk yang didiemin berhari-hari ... "
"Ciutttt hahahaha" kata Rani, Rina dan Rini bersamaan.
"Udah lo tenang aja Feb. Kan ada kita-kita." Kata Rina.
"Lagian gue juga dukung lo kok sama abang gue. Gue takut dia homo Feb, karena dia itu nggak pernah mau suka sama cewek." Kata Rini yang membuat Febi menjadi bingung.
'Sebenarnya, mau lo apa sih kak?' Batin Febi dalam hati.
Kringg kringg kringgg.
Bel pulang berbunyi. Semua siswa-siswi mulai meninggalkan sekolah untuk segera pulang ke rumah mengistirahatkan badan mereka masing-masing. Tapi beda halnya dengan Febi. Sekarang Febi tengah ketakutan, ia tak mau pulang dengan Reno. Ia tak mau mendapat perlakuan negatif dari cewek-cewek di sini.
"Eh guys, gue duluan ya." Sambil melambaikan tangan kepada ketiga temannya.
"Buru-buru amat Feb?"