Tepat pukul 06:00 pagi terlihat gadis mungil berparas cantik yang memiliki bola mata yang indah, bulu mata yang lentik, serta rambut panjang sebahu yang membuatnya terlihat tambah menarik. Iya, gadis itu adalah Febiola Anastasya. Gadis itu sedang mencari angkot untuk menuju kesekolah barunya. Karena ia tak ada kendaraan, jadi ia akan menaiki angkutan umum menuju ke sekolah barunya. Sekitar 25 menit menempuh padatnya jalan kota, gadis ini sudah sampai didepan gerbang SMA yang menjadi tujuannya pagi ini.
"SMA GARUDA"
Mungkin karena terlalu kagum dengan sekolah barunya ini. Tanpa ia sadari, kalau ia sudah berdiri didepan gerbang kurang lebih sekitar 5 menit. Sadar kalau ia hanya berdiri terpaku seperti tadi, gadis itu mulai berjalan lambat mengarah ke gerbang SMA GARUDA. Ia mengikuti dari belakang, dua cewek yang sedang asik mengobrol, mereka juga mengenakan baju yang sama dengannya.
"Eh lo kenal sama kak Reno kan?"
"Jelas gue kenal lah. Dia kakel kita yang super duper ganteng itu kann. Wagilasehhh gue nggak habis pikir itu nyokapnya dulu ngidam apaan dah."
"Tau tuh,gue aja nggak habis pikir kok bisa seganteng itu sihhh. Gemessss banget, pengen gue bawa pulang tu kakel. Gue pengen tau, dia udah ada pacar belom ya?"
"Iya gue juga mikir gitu. Kira-kira kak Reno udah punya pacar atau belom. Soalnya gue kepo, pasti tu cewek cantik banget dah sampe kak Reno mau sama dia."
"Iya bener, gue juga mikir gitu." Mereka berhenti berbicara. Lalu melenggang masuk ke sekolah yang sekarang ada didepan Febi.
"Oh jadi disini pake Lo-gue gitu ya. Untung sempet denger, jadi tau kan haha," kata Febi dengan tawa cengengesan.
'Eh bentar, Reno? Emang Reno itu siapa sih? Seganteng itukah?' Batin Febi dalam hati. Febi langsung geleng-geleng kepala berharap agar ia tak memikirkan siapa Reno itu.
❆️❆️❆️
Mulai pagi ini Febi telah resmi menjadi bagian dari SMA GARUDA. SMA elite yang tak kalah elite dengan bayarannya yang sangat mahal. Mengapa gadis sederhana ini bisa bersekolah disini? Jawabannya karena ia dibiayai oleh seorang wanita paruh baya yang ditolongnya waktu itu.
Febi memasuki gerbang besar yang terpampang tulisan SMA GARUDA. Berjalan masuk mencari dimana Ruang Kepala Sekolah berada. Belum lama menginjakkan kaki di sekolah ini, Febi sudah menjadi sorotan kagum para cowok disekolah ini. Tak terkecuali para ciwi-ciwi, bedanya mereka memandang Febi dengan tatapan tak suka, mungkin karena Febi terlalu cantik ya hahaha.
"Hai cantik, mau kemana?"
"Anak baru ya? Cantik bener neng."
"Mungil banget, jadi pengen peluk."
"Dihhh, sok cantik banget sih tuh cewe. Eh eh, liat deh ada anak baru. Songong banget gayanya," cibiran pedas dari seorang cewek dengan pakaian ketat, rok diatas lutut, serta make up tebal yang menghiasi muka nya itu.
Febi tak menggubris tatapan maupun pertanyaan-pertanyaan dari siswa siswi disini. Yang menjadi isi kepala Febi sekarang, bagaimana caranya ia bisa bertemu dengan ruangan kepsek disekolah ini. Sedari tadi ia hanya menoleh kanan dan kiri, tanpa melihat kedepan lagi, tiba-tiba saja Febi menabrak seseorang.
Bughhh
"Aduhhhh ... kepala gue. Maaf-maaf gue nggak sengaja." Febi memejamkan mata sambil mengelus dahi nya yang tadi menabrak seseorang.
"Punya mata kan? Makanya dipake!"
Febi mendongak untuk melihat siapa yang sedang berbicara didepannya ini. Febi dibuat kagum dengan ciptaan Tuhan yang satu ini. Bagaimana tidak? Cowok yang mempunyai wajah yang tampan, rahang yang kokoh, alis yang tebal, bulu mata yang lentik, manik mata yang indah, serta badan tegap dan yang paling menggiurkan adalah dada bidangnya. Wanita mana yang tak tertarik dengan ketampanan cowok yang ada didepannya ini? Iya cowok itu adalah Reno Adiwijaya The Most Wanted SMA GARUDA. Febi tak sengaja melihat nama yang tertera dibaju cowok yang ditabraknya tadi.
'Reno Adiwijaya. Apa mungkin ini Reno yang digosipin cewek tadi?' Batin Febi dalam hati. Ia tak sadar kalau ia sedang menatap cowok ini tanpa berkedip.
"Lo ngeliat apaan sih!" Sedikit membentak. Membuat Febi tersadar dari lamunannya.
"Iya maaf, gue nggak sengaja." Febi menjawab pertanyaan cowok itu sambil menunduk, mungkin karena ia malu.
"Hm." Jawab cowok itu. Lalu ia melangkah pergi meninggalkan Febi.
"Ruang Kepsek dimana ya?" Tanya Febi pada cowok yang sekarang membelakanginya itu.
Cowok tampan itu menoleh, tapi bukannya menjawab, cowok itu malah menaikkan satu alisnya.
"Gu-gue anak baru. Gue nggak tahu di mana ruang kepsek," kata Febi, "hm boleh anterin gue keruang kepsek?"
"Hm." Singkat padat dan jelas. 1 kata yang terucap dari cowok tampan yang sekarang ada didepannya. Febi tersenyum kecil, lalu mengikuti langkah lebar milik cowok yang ada didepannya ini.
'Cantik.' Batin Reno dalam hati. Entah kenapa ia tiba-tiba tersenyum. Tapi hanya senyum tipis yang mungkin orang yang melihatnya tak tahu kalau ia sedang tersenyum.
Febi terus berjalan sambil menunduk, ia tak berani untuk mengangkat kepalanya. Karena disepanjang koridor sekolah, Febi menjadi bulan-bulanan dari cewek-cewek disini.