Hari ini keduanya menghabiskan waktu berdua di toko bunga milik sang pria. Membantu dan sesekali melihat dan belajar bagaimana pria itu sedang merangkai bunga. Hubungan mereka selama tiga tahun ini berjalan bak pasangan kekasih yang lainnya. Yoonji telah lulus kuliah sekitar beberapa bulan yang lalu. Ia suka membantu kekasih yang memiliki toko bunga karena kekasihnya sedang berhadapan dengan semester terakhir.
“Noona, kita hari ini tutup cepat ya. Aku harus mengerjakan skipsiku.” Ucap Junki sambil menghias bunga terakhir pesanan pelanggan.
“Baiklah. Nanti bunga itu biar aku saja yang antar. Kau bisa langsung pulang. Lagi pula alamat pelanggan itu dekat dengan rumahku.” Jawab Yoonji.
“Noona tak apa? Aku takut merepotkan Noona.” Balas Junki dengan menoleh ke wanita itu.
“Kenapa kau baru merasa merepotkanku sekarang? Kita sudah tiga tahun dan kau baru merasa sekarang? Wah Junki, kau benar-benar ajaib.” Ujar Yoonji karena menurutnya Junki setiap hari selalu membuatnya repot. Karena Junki tipe kekasih yang tak suka jauh-jauh ataupun harus selalu komunikasi memberikan kabar satu sama lain. Junki hanya takut jika Yoonji terpancing oleh pria lain di luar sana.
Mendengar itu, Junki tertawa pelan karena ia pun menyadari bagaimana dirinya. Ia lalu berjalan mendekat ke Yoonji dan memeluk wanita itu dari belakang. Beristirahat dengan menghirup aroma tubuh dan rambut dari wanita itu. Junki sangat menyukai wangi Yoonji yang bisa membuatnya nyaman.
“Junki, aku akan bekerja mulai minggu depan dengan salah satu agensi besar menjadi stylish di sana.” Ucap Yoonji memberitahu kekasihnya itu.
“Kau bekerja di kantor mereka atau ikut dengan artis mereka?” tanya Junki, karena Yoonji sebelumnya sudah memberitahu dan dua kemungkinan yang bisa saja terjadi.
“Aku yang berada di kantor. Tidak ikut dengan kegiatan artis mereka.” Jawab Yoonji.
“Baiklah. Aku tidak perlu kepikiran. Karena agensi itu rata-rata artisnya pria semua bukan? Aku tidak mau mereka lebih banyak menghabiskan waktu denganmu di banding denganku.” Balas Junki dan membuat Yoonji kembali tertawa.
“Hey, mereka semua lebih muda dariku. Bahkan ada yang berumur 10 tahun lebih muda. Kenapa kau cemburu huh?” ujar Yoonji karena sikap Junki yang tiba-tiba ini.
“Aku juga lebih muda darimu Noona. Aku takut mereka akan mendekatimu.” Jawab Junki dengan menatap Yoonji dengan dalam.
“Jangan tinggalkan aku apapun yang terjadi Noona. Aku benar-benar menyayangimu.” Ucap Junki. Yoonji tersenyum dan mengelus pipi Junki dengan lembut.
“Aku juga maunya seperti itu. Tapi kita tak akan pernah tahu apa yang akan terjadi ke depannya. Aku menyayangimu dengan sangat. Aku takut jika aku yang akan menyakitimu di kemudian hari.” Balas Yoonji.
“Jika kau yang menyakitiku, aku tetap tak akan melepaskanmu Noona. Tapi sebaliknya, jika aku yang berbuat seperti itu, ku mohon, Noona pergilah. Noona pantas mendapatkan pria yang menyayangi Noona dengan tulus.” Ujar Junki.
“Dan sampai detik ini aku belum menemui pria seperti itu kecuali pria di hadapanku ini. Dan ku harap, akan seperti itu terus ke depannya.” Balas Yoonji sambil tersenyum.